Hari ini pada 1955, Konferensi Asia-Afrika (KAA) atau juga dikenal dengan Konferensi Bandung yang digelar di Gedung Merdeka Bandung, Jawa Barat, memasuki hari terakhir. KAA digelar sejak 18 April.
Selama konferensi berlangsung, perwakilan dari 29 negara Asia, Afrika, dan Timur Tengah saling bertemu. Pertemuan mereka dimaksudkan untuk mengutuk kolonialisme, mengecam rasisme, serta menyatakan keberatan terhadap Perang Dingin yang berkembang antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet.
Negara-negara peserta KAA memang memilih netral dibandingkan harus memihak salah satu kubu dalam fase Perang Dingin. Mereka percaya bahwa kepentingan mereka tidak akan dilayani bila harus bersekutu dengan AS atau Uni Soviet.
Selama pertemuan, berbagai pidato dan resolusi telah diserukan yang mengecam kolonialisme dan imperialisme. Negara-negara peserta KAA menuntut agar negara-negara di Asia atau Afrika yang masih ditindas atau dijajah dapat dibebaskan.
Mereka juga menyerukan agar perlombaan pengembangan senjata nuklir antara AS dan Uni Soviet dihentikan. Sebab upaya keduanya dinilai tidak lebih penting dibandingkan perjuangan negara-negara di Asia dan Afrika yang baru saja merdeka tengah berupaya untuk meningkatkan perekonomian, meningkatkan kualitas kesehatan, memporduksi hasil pertanian yang lebih baik, serta tetap berjuang melawan kolonialisme dan rasisme.
Ikuti Whatsapp Channel Republika