Selasa 25 Apr 2017 00:30 WIB

Markas AS di Afghanistan Timur Diserang Bom

Tentara Amerika di Afghanistan
Foto: muslimdaily
Tentara Amerika di Afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, KHOST -- Markas tentara Amerika Serikat (AS) di Provinsi Khost, Afghanistan timur, diserang bom pada Senin (24/4) waktu setempat. Serangan bom tersebut bertepatan dengan kunjungan Menteri Pertahanan AS James Mattis ke Kabul.

"Penyerang itu meledakkan bom mobil di jalan masuk markas Chapman, sarana rahasia diawaki pasukan dan pekerja militer swasta Amerika Serikat," kata juru bicara gubernur Provinsi Khost, Mubarez Mohammad Zadran, seperti dilansir Reuters.

Tapi, Zadran hanya memiliki sedikit informasi langsung tentang kerusakan atau korban. "Saya mengetahui ada serangan bom mobil di salah satu gerbang di markas AS itu, namun kami tidak diijinkan mendapatkan keterangan lebih lanjut," kata juru bicara tersebut menambahkan.

Juru bicara militer AS di Afghanistan, Kapten William Salvin, membenarkan serangan bom mobil tersebut. Dia mengatakan, di sana tampaknya ada sejumlah korban warga Afghanistan, namun tidak ada satupun di antaranya yang berkebangsaan AS atau personel koalisi di markas.

Serangan tersebut terjadi hanya tiga hari setelah lebih dari 140 orang tentara Afghanistan tewas dalam serangan terhadap pangkalan mereka oleh para petempur Taliban yang menyamar dengan seragam militer.

Sebelumnya, Pemerintah Afghanistan mengumumkan pekan lalu sebagai hari berkabung nasional untuk menghormati puluhan prajurit militer yang gugur dan cedera setelah serangan besar Taliban terhadap satu kamp militer.

Pada Jumat (21/4), 10 petempur Taliban dengan menyamar sebagai tentara menyusup ke pangkalan militer Korps 209 Shaheen di Provinsi Balkh, Afghanistan Utara. Mereka memberondong perwira dan prajurit tidak bersenjata.

"Untuk menghormati prajurit terhormat dan pemberani Afghanistan yang gugur dalam satu serangan selama pelaksanaan Shalat Jumat di Masjid Korps 209 Shaheen, Presiden mengeluarkan dekrit dan mengumumkan Ahad sebagai Hari Berkabung Nasional," kata Istana Presiden Afghanistan di dalam satu pernyataan.

Sementara itu, jumlah korban jiwa akibat serangan ala-pasukan komando tersebut terus bertambah di tengah tak-adanya pernyataan resmi hingga Ahad pagi. Media lokal 1TV, dengan mengutip pejabat provinsi, melaporkan jumlah korban jiwa akibat serangan pada Jumat telah melebihi 150 dan lebih dari 80 orang lagi cedera. Jumlah korban jiwa diperkirakan bertambah sebab beberapa prajurit yang cedera masih berada dalam kondisi kritis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement