Senin 01 May 2017 06:20 WIB

Pendaki Everest Tewas Setelah Jatuh Sejauh 1.000 Meter

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Andi Nur Aminah
Ueli Steck, seorang pendaki terkenal asal Swiss meninggal dunia di wilayah Pegunungan Himalaya, Nepal, Ahad (30/4)
Foto: BBC
Ueli Steck, seorang pendaki terkenal asal Swiss meninggal dunia di wilayah Pegunungan Himalaya, Nepal, Ahad (30/4)

REPUBLIKA.CO.ID,  Seorang pendaki terkenal asal Swiss Ueli Steck (40 tahun), dilaporkan meninggal dunia di wilayah Pegunungan Himalaya, Nepal, Ahad (30/4). Dia tewas setelah jatuh terpeleset sejauh 1.000 meter, saat melakukan persiapan untuk mendaki menuju puncak tertinggi di dunia, Everest.

Menurut laporan yang dilansir laman Aljazirah, Steck meregang nyawa usai jatuh ke kaki Gunung Nuptse, sebuah puncak dari gugusan Himalaya yang terdapat di wilayah Khumbu, Nepal. “Dia tergelincir sekitar 1.000 meter dari perkemahan. Para pendaki lain yang juga tengah mendaki Everest ketika itu, melihat dia jatuh menggelinding dan meminta penyelamatannya,” kata Direktur Jenderal di Departemen Pariwisata Nepal, Dinesh Bhattarai, kemarin.

Tubuh pria malang itu berhasil ditemukan di bawah Gunung Nuptse. Dia selanjutnya dibawa ke Bandara Tenzing-Hillary di Lukla, Nepal.

Steck sendiri disebut-sebut sebagai salah satu pendaki gunung paling masyhur di generasinya. Dia menjadi terkenal lantaran merintis rute baru dan mencatat rekor kecepatan dalam beberapa pendakian yang dilakukan sebelumnya. Steck juga memenangkan beberapa penghargaan atas prestasi yang dicapainya.

Pada 2013, Steck mencapai pendakian solo pertama di Gunung Annapurna (puncak tertinggi ke-10 di dunia, Red) melalui dinding gunung yang curam di wilayah selatan Himalaya. Atas capaiannya itu, Steck menerima penghargaan tertinggi dari Piolet d'Or.

Pada 2015, Steck mendaki 82 puncak yang ada di Pegunungan Alpen yang ketinggiannya lebih dari 4.000 meter. Dia berjalan di antara pegunungan itu dengan berbagai macam cara. Mulai dari berjalan kaki, bersepeda, dan menggunakan paralayang saja. Dia menyelesaikan semua prestasi tersebut hanya dalam tempo 62 hari, sehingga semakin memperkuat reputasinya sebagai “Mesin Swiss”.

Saat dikonfirmasi, keluarga Steck belum bisa mempercayai kabar kematian lelaki kebanggaan mereka itu. Menurut mereka, harus ada bukti yang bisa meyakinkan mereka bahwa Steck betul-betul sudah meninggal. 

Hingga kini, mereka masih menunggu jenazah pendaki itu tiba di Swiss. “Begitu informasi terpercaya tentang kematian Ueli Steck kami peroleh, kami akan memberitahunya kepada media,” tulis pernyataan keluarga di laman milik Steck. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement