Rabu 03 May 2017 14:17 WIB

Memotret Tiga Keajaiban Alam di Langit Kiama Australia

Pemandangan panorama kawasan Kiama melihat ke sebelah selatan.
Foto: ABC
Pemandangan panorama kawasan Kiama melihat ke sebelah selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- MELBOURNE -- Tiga kejadian langka di langit, yakni kilatan petir angkasa, meteor, dan bintang di langit belahan selatan telah diabadikan dalam sebuah foto yang diambil ahli astrofotografi asal Kiama, David Finlay di pantai selatan New South Wales.

Lightning sprites atau kilatan petir di angkasa, adalah fenomena dalam bentuk petir ruang angkasa yang terjadi tinggi di atas petir yang biasanya terlihat langit saat badai.

Mereka terlihat sebagai kolom cahaya berwarna kemerahan, berkedip sangat terang. Melihat fenomena ini masuk ke dalam daftar salah satu yang ingin dilihat oleh kalangan penggemar astronomi selama lebih dari satu dekade.

David tidak hanya berhasil memotret fenomena ini, ia juga memotret Aurora Australis yang indah dan sejumlah meteor dalam dalam waktu bersamaan. "Ada berbagai jenis petir ruang angkasa yang dikaitkan dengan badai petir yang intens, dan khususnya yang satu ini, saya sebelumnya tidak tahu jika terjadi di dataran Australia," katanya.

"Saya telah melihat banyak foto dari Amerika Serikat dan dari beberapa negara di Eropa, tapi saya belum pernah melihat fotonya dari kawasan Australia dan saya berhasil melihatnya melintasi [kawasan] Jervis Bay [pantai selatan New South Wales]."

Kemudian penyelidikan menunjukkan petir angkasa memilik jauh sekitar 195 kilometer dan 120 kilometer dari lepas pantai antara kawasan Moruya dan Bega. Petir angkasa ini memiliki ketinggian 80 kilometer dengan panjang 17 kilometer.

Tak sadar memotret petir

Di saat David secara aktif mengejar kejadian astronomi ini, menangkap petir angkasa menjadi sebuah kebetulan yang menyenangkan. "Malam itu juga terjadi hujan meteor Lyrids dan saya biasanya tidak ingin sengaja keluar dan memotretnya. Tapi saya pikir saat ini mungkin juga saya bisa memotret meteor Lyrid dan Aurora Australis pada saat bersamaan," katanya.

"Saya berada di Marsden Reserve di Kiama Heights, New South Wales, dan ada badai di atas angkasa yang tidak bergerak.

"Hanya terlihat seperti berbuih di satu tempat di atas kawasan Jervis Bay, dan saya berpikir mungkin bisa memotret badai angkasa ini."

David tidak sadar jika saat itu ia berhasil mendapatkan potret yang sudah lama ditunggunya.

Lightning sprite close up
Foto 'Lightning Sprite' dari jarak dekat di kawasan Kiama.

Setelah ia menonton rekaman time-lapse yang diambilnya sepanjang malam, baru ia melihat ada guratan berwarna merah muda di atas bingkai. Ia memutar balik dan menonton kembali rekaman tersebut dengan hati-hati dan menemukan sprite yang sulit didapatkan.

"Ada semacam listrik yang terlepas terjadi di atmosfer yang sangat tinggi," katanya.

"Mereka menyebutnya sebagai kejadian transient luminous, dan tampak jauh di atas badai langit. Mereka muncul entah dari mana, tapi ada kaitannya dengan serangan kilat yang hebat."

Sprite pertama kali didokumentasikan dalam sebuah foto pada tanggal 6 Juli 1989, saat para ilmuwan dari University of Minnesota secara tidak sengaja memotretnya menggunakan kamera dengan cahaya rendah.

Untuk memotretnya, seorang fotografer harus memiliki setidaknya 150 kilometer pemandangan yang jelas ke badai langit yang dahsyat, David dengan mudahnya melihat fenomena ini dari pantai selatan New South Wales.

"Salah satu teman saya mengatakan bahwa kita hanya memerlukan macan Tasmania yang berjalan di sepanjang semananjung dan Anda baru kemudian bisa mendapatkan apa yang diinginkan dalam rekaman itu," katanya.

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada Selasa 2/05/2017 pukul 14:30 AEST dari artikel dalam bahasa Inggris di ABC News.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/studi-nad-inovasi/memotet-tiga-kejadian-alam-di-langit-australia/8489992
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement