Kamis 04 May 2017 06:50 WIB

Facebook Rekrut 3.000 Pemantau Ujaran Kebencian dan Video Berbahaya

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Mark Zuckerberg.
Foto: EPA
Mark Zuckerberg.

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Facebook berencana menambahkan 3.000 orang ke dalam tim operasi demi menyaring ujaran kebencian dan video berbahaya. Langkah itu dilakukan usai sepekan berita tentang sejumlah video kasus bunuh diri diunggah di Facebook.

Dilansir dari Tech Crunch, Kamis (4/5), CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengatakan perekrutan akan menambah 4.500 orang di tim yang sama. Namun, memang masih belum jelas perekrutannya dan status pegawai akan tetap atau kontrak.

"Jika kita akan membangun komunitas yang aman, kita perlu merespons dengan cepat. Kami berupaya agar video ini mudah dilaporkan sehingga kami dapat segera melakukan tindakan yang benar," kata Zuckerberg.

Sejauh ini, Facebook telah memberi penekanan lebih kepada pembangunan mekanisme bagi orang untuk melaporkan jika ada kekhawatiran. Maret lalu, sebenarnya telah diluncurkan pula alat untuk mencegah bunuh diri terjadi. 

Pengulas, rencananya akan diberi peran mempercepat sejumlah konten pelaporan dan konten yang akan diunggah. Facebook mengaku akan bekerjasama dengan pihak berwenang, serta menginvestasikan lebih banyak teknologi.

"Kami akan mempermudah pelaporan masalah kepada kami, lebih cepat bagi pengulas kami untuk menentukan apakah sesuatu yang diunggah akan melanggar standar dan memudahkan mereka menghubungi penegak hukum jika diperlukan bantuan," ujar Zuckerberg. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement