REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Indonesia Retno P Marsudi menyatakan kepuasannya setelah bertemu dengan ketua DPR Amerika Serikat Paul Ryan. Dalam pertemuan itun Ryan mengaku tak melihat keyakinan Muslim sebagai sumber radikalisasi Islam.
"Ada pesan kuat dari Paul Ryan yang disampaikan pada pertemuan itu, mengatasi gerakan radikalisme dan terorisme tidak bisa diselesaikan dengan menempatkan Islam sebagai musuh," ujar Menlu Retno usai pertemuan kepada VOA Indonesia. "Ideologi ini tak bisa diadopsi oleh siapapun. Tidak ada hubungan Islam dan radikalisme."
Menlu Retno berbicara selama 15 menit di gedung kongres AS, Capitol Hill, dengan memakai bahasa Indonesia. Retno menambahkan, AS paham Indonesia adalah negara yang kuat plural serta demokratis. Islam sebagai agama mayoritas bukan merupakan suatu halangan bagi Paman Sam untuk membangun relasi dengan Indonesia.
"Kedua negara sepakat, Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim terbesar dapat mengambil peranan penting dalam memerangi terorisme internasional," ujarnya.