Sabtu 06 May 2017 20:32 WIB

Peretasan Tim Kampanye Macron Bukan yang Pertama

Kandidat presiden Prancis Emmanuel Macron menyapa pendukungnya saat meninggalkan restoran usai kemenangannya di pemilu presiden putaran pertama di Paris, Senin, 24 April 2017.
Foto: AP Photo/Kamil Zihnioglu
Kandidat presiden Prancis Emmanuel Macron menyapa pendukungnya saat meninggalkan restoran usai kemenangannya di pemilu presiden putaran pertama di Paris, Senin, 24 April 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Peretasan surat elektronik kandidat presiden Prancis Emmanuel Macron ternyata bukan yang pertama dialami tim kampanye Macron. Tim telah menjadi korban serangan peretas sebelumnya.

Mereka pernah menyalahkan peretasan itu dilakukan kelompok yang berbasis di Rusia dan Ukraina. Mereka mencurigai Kremlin ingin membantu rivalnya, yaitu Marine Le Pen yang mendukung kebijakan luar negeri Rusia.

Dilansir dari BBC, Sabtu (6/5), server kampanye Macron pernah down selama beberapa menit pada Februari setelah serangan yang tampaknya dilakukan di Ukraina.

Baca: Bagaimana Email Macron yang Diretas Bisa Menyebar?

Bulan lalu, ahli keamanan dari perusahaan trend Micro mengatakan peretas Rusia menargetkan kampanye Macron. Mereka menggunakan email phising, malware dan domain net palsu untuk mendapatkan nama login, kata sandi dan surat mandat staf kampanye.

Rusia menyangkal berada di belakang serangan itu.

Kandidat presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada Jumat (5/5), ia menjadi target serangan hacker. Macron mengungkapkan hacker telah meretas jaringan komputernya dan berhasil mengakses akun email kampanyenya serta mempublikasikannya secara online dua hari menjelang pemilihan presiden Prancis. Prancis akan menggelar pemilu presiden putaran dua, Ahad (7/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement