Pada 7 Mei 1954, di barat laut Vietnam, tepatnya di Dien Bien Phu, pasukan Viet Minh Ho Chi Minh mengalahkan pasukan Prancis. Kemenangan setelah kepungan terhadap Prancis selama 57 hari itu juga menandakan berakhirnya kolonialisme Prancis di Indocina. Momentum ini juga membuka kesempatan bagi pembagian Vietnam sepanjang paralel ke-17 di konferensi Jenewa.

Pemimpin komunis Ho Chi Minh segera memproklamirkan Republik Demokratik Vietnam untuk mencegah Prancis mengklaim ulang bekas kepemilikan kolonialnya. Lalu pada 1946 dengan ragu ia menandatangani proposal yang memungkinkan Vietnam berdiri sebagai negara otonom Uni Prancis.

Namun perang pecah saat Prancis berusaha membangun kembali pemerintahan kolonial. Pada 1949 Vietnam terus bergerilya melawan Prancis dengan dibantu Komunis Cina.

Setelah lelah dengan peperangan hutan, pada November 1953 Prancis menyelamatkan diri di Dien Bien Phu. Benteng itu merupakan tempat terbuka yang mudah diserang dari udara. Namun pasukan Prancis meyakini artileri superiornya mampu mengamankan posisi mereka.

Namun nyatanya tidak, pada Maret 1954 tentara Viet Minh yang dipimpin Jenderal Vo Nguyep Giap merangsek benteng pertahanan Prancis dengan 4.000 pasukan dan artileri barat. Meskipun telah mendapat dukungan udara besar-besaran, Prancis dengan 13 ribu pasukannya berhasil dihantam dan ambruk.

Ikuti Whatsapp Channel Republika