Jumat 12 May 2017 06:04 WIB

Biadab, Israel Tempatkan Tahanan Mogok Makan di Sel Isolasi

Salah seorang tahanan Palestina di penjara Israel (ilustrasi).
Foto: Presstv.ir/ca
Salah seorang tahanan Palestina di penjara Israel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Badan Informasi Tahanan Palestina menyatakan, Rabu (10/5), mengatakan, Dinas Layanan Penjara Israel di penjara Nitzan, Ramallah, menempatkan tahanan di sel isolasi. Bahkan, ruang tahanan itu kondisinya gelap tanpa sentuhan sinar matahari sedikitpun.

Seperti dikutip Ma’an News, kemarin, dalam wawancara dengan Klub Tahanan Palestina, tahanan Husam Shahin dan Abdul Basith Syawabikeh membeberkan bahwa penindasan  Israel terhadap tahanan semakin menjadi-jadi, khususnya terkait inspeksi. Meskipun ditindas, keduanya menyatakan, akan tetap konsisten melakukan mogok makan hingga tuntutan mereka terpenuhi.

Sebelumnya, Kepala Komite Informasi Publik terhadap tahanan Palestina Abdul Fatah Daulah dalam lawatannya terhadap tahanan yang mogok makan, mengungkapkan bahwa berbagai penindasan telah dilakaukan Lembaga Pemasyarakatan Israel terhadap tahanan.

Daulah menambahakan, bahwa pihaknya menerima informasi dari pengacara yang membeberkan berbagai penindasan tersebut. Israel disebutkan beberapa kali menempatkan tahanan di sel isolasi serta menyita sebagian pakaian mereka. Beberapa tahanan di Ashkelon menderita penyakit kulit akibat kurangnya nutrisi.

Masih menurut Daulah, bahwa tahanan yang telah 22 hari melakukan mogok makan memasuki fase 'bahaya'. Beberapa tahanan di penjara Ofer telah dibawa ke rumah sakit oleh Israel kemarin. "Israel sengaja terlambat membawa tahanan yang sudah 22 hari mogok makan ke rumah sakit untuk memaksa mereka berhenti," ujarnya.

Daulah menuntut pihak yang berwenang untuk menyelematkan hidup tahanan, serta memberikan dukungan dan bantuan yang layak kepada mereka agar tuntutan mereka terpenuhi.

sumber : suarapalestina.id/SPNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement