Senin 15 May 2017 18:05 WIB

Temuan Potongan Tubuh Mayang di Brisbane Sempat Dikira Lelucon

Marcus Volke dan Mayang Prasetyo.
Foto: ABC
Marcus Volke dan Mayang Prasetyo.

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE-- Seorang petugas polisi yang pertama kali menanggapi pembunuhan mengerikan di Brisbane -di mana seorang pria memasak potongan tubuh pacarnya sebelum melarikan diri -memberi keterangan di depan tim penyelidikan awalnya ia menganggap kejadian itu adalah lelucon gila.

Koki asal Brisbane, Marcus Volke yang berusia 27 tahun, memotong dan memasak jasad pasangan transgendernya Mayang Prasetyo (27) di apartemen mereka di wilayah Teneriffe, Brisbane pada Oktober 2014. Penyidik koroner Queensland, Terry Ryan, melakukan pemeriksaan selama tiga hari terhadap respons polisi dan penyebab kematian pasangan tersebut.

Polisi Liam McWhinney dan rekannya, Bryan Reid ditugaskan untuk menanggapi pengaduan tersebut setelah manajer kompleks tersebut melapor adanya bau busuk. Polisi McWhinney mengatakan kepada tim penyelidikan, saat mereka tiba untuk berbicara dengan Volke, tersangka yang akhirnya bunuh diri ini pada awalnya kooperatif dan mereka tak menaruh curiga.

Mayang Prasetyo
Foto Facebook dari Mayang Prasetyo.

Tapi ketika petugas bertanya kepada Volke apakah mereka bisa memeriksa ruang apartemennya, ia mengatakan kepada mereka ia perlu mengamankan anjingnya, tapi mengunci pintu dan kemudian melarikan diri. Petugas sempat mengejar, tapi tak bisa menemukan Volke sehingga mereka kembali ke unit apartemennya untuk melakukan pemeriksaan.

Polisi McWhinney mengatakan, saat itulah mereka menemukan sebuah panci masak besar di lantai dapur yang tampaknya berisi kaki manusia. "Awalnya saya pikir itu semacam lelucon gila ... kejutan Halloween atau semacamnya -tapi ketika saya mengaitkan informasi, saya menyadari itu bukan lelucon," kata Polisi McWhinney.

Polisi Reid mengatakan kepada pengadilan ada bau busuk di dalam unit apartemen tersebut. "Itu bau yang tidak enak, itu adalah sesuatu yang tidak pernah saya cium sebelumnya. Saya benar-benar tak bisa menggambarkannya," jelasnya.

"Saya pikir, itu bisa jadi pembunuhan yang terjadi."

Tubuh Volke kemudian ditemukan di tempat pembuangan limbah, tempat di mana ia akhirnya bunuh diri. Pengadilan memutar video, yang diambil dari kamera yang menempel di tubuh polisi, yang menunjukkan interaksi mereka dengan Volke, serta penemuan tubuhnya dan jenazah Mayang Prasetyo.

Marcus Volke
Volke awalnya kooperatif terhadap polisi dan polisi awalnya-pun tak curiga.

Facebook

Penyelidikan mengungkap, dua petugas yang merespon pengaduan warga itu hanya memiliki sedikit informasi tentang Volke atau Mayang Prasetyo, karena tak ada satu pun yang muncul pada database polisi.

Polisi Reid mengatakan, ia seharusnya bisa mencoba menghentikan Volke mengunci pintu dalam hitungan detik -yang sebenarnya bisa ia lakukan –tapi tindakan itu mungkin bisa menempatkan polisi dalam bahaya. "Seandainya saya melakukan hal-hal yang saya pikir lebih baik, mungkin hasilnya lebih buruk bagi kami," tutur Polisi Reid.

Volke punya riwayat depresi

Sersan Detektif Joshua Walsh bertanggung jawab atas penyelidikan kematian Volke dan mengatakan Volke dan Mayang Prasetyo bertemu di Melbourne, tempat di mana Volke bekerja di klub laki-laki untuk membantu melunasi hutang kartu kredit senilai 9.000 dolar AS (atau setara Rp 90 juta).

Ia mengatakan Mayang Prasetyo telah membantu Volke untuk bisa bekerja di sejumlah klub di Asia dan Eropa. "Mereka bersepakat di antara kedua pihak ia (Volke) akan membantunya (Mayang) untuk mendapatkan visa pasangan tetap di Australia," kata Sersan Detektif Walsh.

Detektif Walsh mengatakan kepada penyelidikan Volke telah berjuang dengan identitas dan pekerjaannya, dan sempat memberitahu seorang teman ia ingin menjadi peternak anjing setelah menetap di Brisbane. Investigasi menyusul kematian Volke mengungkap ia memiliki riwayat kecemasan, depresi dan gangguan tidur.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterbitkan: 15:50 WIB 15/05/2017 oleh Nurina Savitri.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/penemuan-potongan-tubuh-warga-indonesia-di-brisbane-sempat-diki/8528650
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement