Rabu 17 May 2017 10:59 WIB

Orang Utan Albino Langka Kalimantan Akhirnya Mendapat Nama

Anda diundang untuk memberi nama buat orangutan albino langka yang kini ditangani pihak yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF).
Foto: BOSF
Anda diundang untuk memberi nama buat orangutan albino langka yang kini ditangani pihak yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF).

REPUBLIKA.CO.ID, BORNEO -- Orang utan albino langka yang diselamatkan di Indonesia akhirnya diberi nama Alba setelah ribuan masukan diterima dari seluruh dunia.

Yayasan Penyelamatan Orangutan Kalimantan (BOSF) mengatakan, nama ‘Alba’ berarti "putih" dalam bahasa Latin dan "fajar" dalam bahasa Spanyol. Pihak yayasan berharap agar hewan tersebut akan menjadi duta untuk spesies yang terancam punah.

Orang utan yang sangat langka ini diselamatkan dari sebuah sangkar di Kalimantan bulan lalu, setelah ditangkap oleh penduduk desa di Kalimantan Tengah. Alba adalah orang utan albino pertama yang ditemukan oleh yayasan tersebut dalam 25 tahun kiprah konservasi mereka.

Saat itu Alba mengalami dehidrasi, lemah dan menderita infeksi parasit saat diselamatkan. Setelah berhari-hari perawatan khusus, nafsu makan Alba membaik dan berat badannya meningkat beberapa kilogram.

Orang dari seluruh dunia diminta mengirimkan masukan nama bagi orang utan ini -sebuah langkah berani, mengingat nama "Boaty McBoatface" masih segar dalam memori internet ketika warganet diminta mengusulkan nama dari sebuah kapal penelitian ke wilayah Kutub. Yayasan ini mengumpulkan informasi tentang albinisme pada kera besar untuk membantu menentukan masa depan primata.

"Kami tak bisa begitu saja menempatkan Alba di hutan, atau di cagar alam, tanpa memeriksa semua kemungkinan secara menyeluruh," kata CEO BOSF Jamartin Sihite.

Yayasan ini mengajarkan primata yang berhasil diselamatkan untuk menjaga diri mereka sendiri dan akhirnya melepaskan mereka kembali ke hutan. Biasanya dibutuhkan waktu delapan tahun untuk mengajar orang utan yang tertangkap untuk menemukan makanannya sendiri dan bertahan hidup secara mandiri, namun orang utan ini mungkin akan dilepaskan jauh lebih cepat dari itu.

"Ia (Alba) menunjukkan perilaku liar. Kami pikir ia mungkin bisa kembali ke alam liar," kata juru bicara yayasan, Jenderal Nico Hermanu.

Polisi setempat telah mendengar tentang keberadaan Alba dan Pemerintah Indonesia meminta BOSF menyelamatkan primata tersebut. Yayasan ini merawat sekitar 700 orang utan di kamp-kamp hutan dan pusat rehabilitasi di Kalimantan.

Orang utan, primata kemerahan yang dikenal karena kejinakan dan kecerdasan mereka, hidup di alam liar hanya di pulau Sumatra dan Kalimantan, yang terbagi antara Indonesia, Malaysia dan Brunei. Serikat Konservasi Alam Internasional (IUCN) memperkirakan jumlah orang utan di Kalimantan menurun hampir dua pertiga sejak awal 1970-an dan selanjutnya akan menurun menjadi 47 ribu ekor pada 2025.

Orang utan Borneo dinyatakan terancam punah oleh IUCN tahun lalu karena adanya perburuan atas daging mereka dan konflik mereka dengan pekerja perkebunan yang membunuh 2.000 hingga 3.000 orang utan per tahun, dan penghancuran hutan tropis untuk pertanian perkebunan. Spesies orang utan lainnya, yakni orang utan sumatra telah terancam punah sejak 2008.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterbitkan: 16:45 WIB 16/05/2017 oleh Nurina Savitri.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/orangutan-albino-langka-di-kalimantan-akhirnya-diberi-nama-alba/8531550
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement