Rabu 17 May 2017 21:56 WIB

ISIS Klaim Serangan di Stasiun Televisi Pemerintah Afghanistan

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
ISIS
Foto: Reuters
ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di stasiun televisi milik pemerintah Afghanistan, RTA, pada Rabu (17/5). Dalam serangan tersebut enam orang dilaporkan tewas dan 17 lainnya luka-luka.

“Milisi ISIS kini melakukan serangan di dalam gedung penyiaran pemerintah (RTA) di Jalalabad,” kata kantor berita AMAQ dalam sebuah pernyataannya melalui pesan instan Telegram.

Sebelumnya juru bicara gubernur Jalalabad, Attaullah Khughyani mengkonfirmasi bahwa gedung stasiun televisi RTA diserang oleh sekelompok orang bersenjata. Namun dia belum dapat memastikan apakah mereka terafiliasi dengan ISIS atau tidak. "Kami dapat memastikan bahwa sejumlah milisi telah memasuki gedung stasiun televisi tersebut," ujar dia.

Ia mengungkapkan setidaknya terdapat tiga orang yang terlibat dalam baku tembak dengan pasukan keamanan setempat. "Dua di antaranya meledakkan diri ketika satu orang lainnya masih terlibat kontak senjata," ujar Khughyani.

Khughyani belum dapat memastikan motif penyerangan tersebut. "Siapa mereka dan apa target mereka, masih belum jelas hingga saat ini," ucapnya menerangkan.

Setelah ISIS mengaku bertanggung jawab, penyerangan tersebut diduga sebagai aksi balas dendam. Sebab sepekan sebelumnya, pimpinan ISIS di Afghanistan, Abdul Hassib, dilaporkan tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS.

ISIS diketahui telah membangun benteng di Nangarhar, tempat stasiun televisi RTA berada. Bentengnya berada di dekat perbatasan antara Afghanistan dengan Pakistan. Di sana, selain bertempur dengan militer Afghanistan, ISIS juga kerap terlibat kontak senjata dengan milisi Alkaidah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement