REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Di sela-sela agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab-Amerika-Islam yang digelar di Riyadh, Arab Saudi, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi, Ahad (21/5). Dalam kesempatan tersebut, Sisi mengundang Trump untuk berkunjung ke negaranya.
Seperti dilaporkan laman Al-Arabiya, Trump mengatakan akan dengan senang hati menerima undangan Sisi untuk berkunjung ke Mesir. Trump juga mengungkapkan, kunjungan tersebut mungkin akan terealisasi dalam jangka waktu yang tidak lama lagi.
Melalui bantuan penerjemah, kedua pemimpin negara tersebut juga saling melontarkan pujian. Trump memanggil Sisi teman dan memujinya karena telah membebaskan pekerja bantuan AS Aya Hijazi yang telah ditahan selama tiga tahun.
Sisi pun demikian. Ia menyebut Trump memiliki kepribadian unik yang memungkinkannya untuk melakukan sesuatu tampak tidak mungkin. Mendengar pujian tersebut, Trump tersenyum dan mengatakan, “Saya setuju.”
Trump dan Sisi berada di Riyadh, Arab Saudi untuk menghadiri KTT Arab-Amerika-Islam. KTT ini dihadiri sekitar 50 pemimpin negara-negara Islam. Untuk Trump, ini merupakan kunjungan kenegaraan perdananya sejak dilantik menjadi presiden AS.
Hubungan Mesir dan AS menjadi canggung di era Presiden Barack Obama setelah penggulingan Muhammad Mursi.
Baca juga, Tokoh Kudeta Mesir, Sisi, akan Temui Trump.