Selasa 30 May 2017 11:06 WIB

Seorang Perempuan di Jepang Tewas Diserang Beruang

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Beruang
Beruang

REPUBLIKA.CO.ID, AKITA -- Seorang perempuan di Prefektur Akita, Jepang dilaporkan tewas akibat serangan beruang, Senin (29/5). Korban yang diidentifikasi sebagai Masako Oishi ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di sebuah hutan pegunungan wilayah tersebut.

Perempuan berusia 61 tahun itu juga memiliki luka di bagian belakang kepala. Sebelumnya, Oishi disebut pergi ke hutan pegunungan untuk memetik tunas bambu liar.

Seperti dilansir Telegraph, selama ini, di pedalaman hutan tersebut dikenal dengan populasi beruang yang cukup besar. Namun, kejadian binatang itu menyerang manusia secara langsung sebelumnya masih cukup jarang terjadi di sana.

Tetapi, dalam beberapa waktu terakhir, polisi lokal sempat mengeluarkan peringatan kepada warga yang tinggal di daerah terpencil prefektur itu untuk berhati-hati. Hal ini karena beredar informasi yang menyebutkan bahwa beruang mulai sering memasuki hutan area luar yang biasa dikunjungi orang-orang.

Hewan itu mencoba mencari makan sayur-sayuran yang biasa dipetik oleh warga di Akita. Peringatan juga dikeluarkan oleh polisi di Prefektur Aomori. Masyarakat diminta untuk tidak memasuki wilayah hutan karena khawatir adanya beruang yang dipastikan akan langsung menyerang manusia.

Secara keseluruhan, dalam satu tahun terakhir, serangan dari beruang terhadap manusia sudah beberapa kali terjadi di Jepang. Sebanyak empat orang tewas dalam insiden-insiden tersebut.

Padahal, kejadian ini sangat jarang terjadi di era sejak 1979 lalu. Dalam satu tahun terakhir, kondisi lingkungan yang berubah membuat beruang mulai kehilangan makanannya.  Tunas bambu adalah makanan pokok beruang di Jepang saat musim semi. Namun, banyak warga lokal yang juga menjadikan itu sebagai bahan masakan.

Akibatnya, jumlah tunas bambu berkurang drastis. Kondisi diperburuk dengan tidak ditanamnya kembali jenis tumbuhan itu, serta cuaca maupun iklim yang membuatnya lama berkembang lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement