REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kepolisian Metropolitan London, Inggris memutuskan terus melakukan penyelidikan lanjutan terhadap salah satu dari pelaku serangan teror yang terjadi di kota itu pada Sabtu (3/6). Salah satu pria yang diyakini melakukan aksi kejahatan itu adalah Khuram Butt.
Menurut polisi dan Unit Intelijen Militer Inggris MI5, pria berusia 27 tahun itu pernah berada dalam daftar pengawasan pada 2015. Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan Butt pernah merencanakan sebuah serangan teror maupun terlibat di dalamnya.
"Penyelidikan ini diprioritaskan mulai dari bagian terendah dalam pekerjaan kami, tentunya untuk mengetahui lebih banyak tentang pelaku," ujar asisten Komisaris Polisi Metropolitan London Mark Rowley, dilansir BBC, Selasa (6/6).
Butt diketahui merupakan kelahiran Pakistan, namun tinggal di Barking, London Timur. Selain dirinya, polisi telah mengumumkan nama pelaku teror bernama Rachid Redouane yang merupakan keturunan Maroko dan Libya. Sementara, nama pelaku lainnya belum disebutkan.
Pelaku pertama kali melakukan serangan pada pukul 22.00 waktu setempat di Jembatan London dengan menabrak pejalan kaki yang berada di sana. Kemudian, hanya beberapa saat setelahnya, mereka melanjutkan aksi kejahatan dengan menikam sejumlah orang di Pasar Borough.
Polisi menghentikan serangan teror dengan menembak mati tiga orang pelaku beberapa menit setelah panggilan darurat pertama diterima. Saat ditemukan penyerang mengenakan rompi palsu, seperti rompi bom bunuh diri.
Dalam kejadian ini, sebanyak tujuh orang tewas dan 48 lainnya terluka. Diantara para korban yang terluka dilaporkan 36 masih mendapat perawatan di rumah sakit dan 18 dari mereka berada dalam kondisi kritis.
Sebelumnya, pada Ahad (4/6), polisi telah menangkap 12 orang terkait dengan serangan yang tepatnya terjadi di Jembatan London dan Pasar Borough tersebut. Namun, saat ini seluruhnya dibebaskan tanpa tuduhan apa pun.
Baca: Imam Inggris Tolak Shalatkan Jenazah Pelaku Teror London