Selasa 06 Jun 2017 19:30 WIB

Ini Dampak Ekonomi yang Mengancam Qatar Usai Aksi Boikot

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Qatar
Foto: AP
Qatar

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Sebuah analisis yang dipublikasikan di surat kabar Al Eqtisadiah memprediksi, inflasi di Qatar akan meningkat secara signifikan setelah Arab Saudi menutup satu-satunya rute perdagangan darat Selain itu, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Mesir juga melakukan penutupan jalur udara dan jalur laut.

Analisis tersebut juga mengungkap fakta bahwa Doha harus pindah ke pasar alternatif untuk memenuhi kekurangan impor dari dari Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir. Meningkatnya biaya impor akan tercermin pada kenaikan inflasi yang diperkirakan akan terjadi secara signifikan.

Nilai impor Qatar dari empat negara itu tahun lalu mencapai sekitar 18 miliar riyal Qatar. Jumlah tersebut merupakan 85 persen dari total impor Qatar dari negara-negara Arab dan 15 persen dari total impor global.

Bagi orang asing yang bekerja di Qatar, upahnya dapat lebih rendah dari upah penduduk lokal Qatar. Seperti dilansir dari Al-Arabiya, sebanyak 85 persen ekspatriat dari sekitar 2,6 juta populasi Qatar akan sangat menderita di bawah inflasi ini.

Sementar ekspor Qatar ke empat negara itu pada 2016 mencapai sekitar 20,4 miliar riyal Qatar. Jumlah itu menyumbang sekitar 83 persen dari total ekspor Qatar ke negara-negara Arab dan 10 persen dari total ekspor Qatar secara global.

Baca juga,  Empat Negara Ini Putuskan Hubungan dengan Qatar, Mengapa?

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement