Senin 12 Jun 2017 03:30 WIB

Iran Bantu Kirim Bahan Makanan ke Qatar

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Warga Qatar yang panik berbelanja stok makanan di sebuah supermarket di Doha pascapemutusan hubungan diplomatik dengan lima negara Arab.
Foto: AP
Warga Qatar yang panik berbelanja stok makanan di sebuah supermarket di Doha pascapemutusan hubungan diplomatik dengan lima negara Arab.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Iran mengirimkan empat pesawat kargo berisi makanan ke Qatar. Bahkan, pemerintah Iran menyebutkan akan menyediakan 100 ton buah dan sayut setiap hari di tengah terjadinya krisis bahan makanan di Qatar.

"Setelah adanya sanksi (dari negara sekitar) pada Qatar, IranAir telah mentransportasikan makanan dan sayur ke negara ini (Qatar) melalui empat penerbangan," kata Kepala Hubungan Masyarakat Penerbangan Nasional Iran, Shahrokh Noushabadi.

Sebelumnya, Qatar mengimpor 80 persen bahan makanannya dari negara-negara Arab teluk. Namun, adanya pemutusan hubungan menyebabkan Qatar kerepotan memasok suplai makanan mereka. Untuk itu, Iran pun mengulurkan bantuannya pada Qatar.

"Setiap hari kita akan melakukan ekspor 100 ton makanan dan sayuran ke Qatar," kata Kepala Industri, Bisnis dan Organisasi Dagang Provinsi Fars, Iran.

Diplomat Iran di Doha menyebutkan tiga pesawat kargo mendarat di Qatar dalam sehari membawa buah dan sayur. Diplomat itu juga mengatakan, kapal kecil Iran juga datang membawa bahan makan lainnya.

"Lusinan pebisnis Iran siap membantu Qatar dengan barang-barang jika mereka membutuhkan," katanya.

Sementara, Pusat Peternakan Iran sendiri dikabarkan telah melakukan ekspor daging sebanyak 66 ton dalam dua hari terakhir. "Kita akan kirim lagi 890 ton daging minggu depan," kata Kepala Pusat Peternakan Iran Mansour Pourian.

Qatar sendiri telah melakukan negosiasi dengan Turki dan Iran untuk mengamankan pasokan makanan dan air pasca-pemutusan rantai pasokan oleh negara di sekitar Qatar, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain. Pemutusan akses dan rantai pasokan itu lantaran Qatar dituduh mendukung terorisme. Qatar pun menuduh tuduhan titu dan menganggap tuduhan itu sebagi suatu kebohongan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement