Rabu 21 Jun 2017 07:39 WIB

AS Deteksi Aktivitas di Situs Uji Coba Nuklir Korut

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.
Foto: reuters
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Satelit pengintai Amerika Serikat (AS) mendeteksi adanya aktivitas terbaru di situs uji coba nuklir bawah tanah Korea Utara. Menurut pejabat senior AS, ini merupakan kegiatan pertama kali di situs tersebut dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut pejabat senior AS, berdasarkan penerawangan satelit pengintai, kegiatan di situs uji coba nuklir bawah tanah itu tampaknya melibatkan beberapa modifikasi di salah satu pintu masuk terowongan.

"Namun belum jelas apakah kegiatan tersebut mengindikasikan bahwa uji coba nuklir keenam akan terjadi," katanya seperti dilaporkan laman CNN, Rabu (21/6).

Kendati demikian, satelit terus memantau aktivitas di situs uji coba nuklir Korut. Sebab menurut pejabat AS, situs tersebut telah siap melakukan uji coba nuklir di bawah tanah untuk beberapa waktu.

Dua pejabat senior AS lainnya mengatakan, opsi militer untuk Korut baru saja diperbarui. Opsi itu akan dipresentasikan di hadapan Presiden Donald Trump guna memberi pilihan tindakan bila Korut kembali melakukan uji coba nuklirnya.

Menurut pejabat AS, jika Korut tetap melaksanakan uji coba nuklir keenamnya, hal itu akan mempertegas bahwa tekanan yang diberikan Cina terhadap negara pimpinan Kim Jong-un itu tak berjalan baik. Namun tindakan AS nanti tetap bergantung pada bagaimana Cina menekan Korut.

Seperti diketahui, walaupun berada di bawah sanksi internasional, Korut tetap mengembangkan proyek rudal nuklirnya. Bulan lalu, Korut mengklaim telah berhasil merancang rudal balistik jarak menengah bernama Pukguksong-2. Mereka bahkan menyebut akan memproduksi massal rudal Pukguksong-2 untuk kepentingan militernya.  Hal ini cukup membuat AS cemas. Sebab Korut selalu sesumbar akan menggunakan rudalnya untuk menyerang AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement