REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Uni Eropa (EU) mendesak Korea Utara untuk menghentikan tindakan "provokatif" dan agar memulai dialog dengan pihak-pihak penting sehubungan dengan dugaan peluncuran rudal balistik oleh negara Asia tersebut. Pernyataan itu disampaikan juru bicara Komisi Eropa untuk urusan luar negeri, Nabila Massrali, pada Selasa, (23/4/2024).
"EU menyerukan #DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea) untuk menghentikan tindakan provokatif dan ilegal yang mengganggu stabilitas kawasan," kata Massrali di X. "Kami mendesak DPRK untuk menerima tawaran dialog dari pihak-pihak penting. Ini adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea,” katanya lagi.
Pada Senin (22/4/2024), Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, Korea Utara telah meluncurkan beberapa rudal balistik ke arah Laut Jepang. Namun, badan keamanan laut Jepang mengatakan rudal-rudal itu jatuh di luar zona ekonomi eksklusif negara tersebut.
"Rudal-rudal Korut itu meluncur lebih dari 300 kilometer," kata Kepala Staf Gabungan Korsel. Militer Korsel menanggapi aksi Korut itu dengan meningkatkan tingkat kewaspadaan untuk memantau kemungkinan peluncuran tambahan oleh Pyongyang.