Jumat 30 Jun 2017 23:21 WIB

Pilot Malaysia Meminta Penumpang Berdoa Jadi Perdebatan

Rep: Puti Almas/ Red: Bilal Ramadhan
 Pilot dalam tugas. (ilustrasi).
Foto: brookskraft.com
Pilot dalam tugas. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Di Malaysia, perdebatan mengenai seorang pilot dari negara itu untuk maskapai penerbangan Air Asia tengah bergejolak, Jumat (30/6). Ia menjadi pembicaraan atas tindakannya yang meminta agar penumpang pesawat berdoa dalam perjalanan dari Perth, Australia menuju Kuala Lumpur.

Kapten pilot bernama Ibrahim Jalaludin dilaporkan memberi saran kepada para penumpang untuk melakukan hal itu saat pesawat mengalami guncangan cukup hebat di atas udara. Guncangan itu nampaknya terjadi sebagai akibat dari kerusakan mesin.

Jalaludin kemudian juga mengatakan bahwa para penumpang harus bekerjasama demi keselamatan mereka. Ucapan-ucapan dari kapten penerbangan dengan nomor D7237 itu yang kemudian membuatnya diperdebatkan.

Banyak yang berpendapat bahwa ia melakukan tindakan yang tidak pantas. Instruksi untuk berdoa serta mengatakan hal-hal lain seperti yang Jalaludin ucapkan dinilai hanya membuat para penumpang di atas pesawat menjadi semakin panik.

 

Namun, tak sedikit juga yang memuji dirinya karena meminta agar semua penumpang berdoa. Hal itu justru dirasakan dapat membuat orang-orang yang memiliki keyakinan kepada tuhan menjadi lebih tenang.

Sementara itu, Jalaludin mengatakan doa menjadi salah satu bentuk keyakinan dan bagaimana manusia pasrah dengan kehendak dari tuhan. Ia sendiri mengakui saat memberi instruksi itu tidak memiliki maksud apapun selain berusaha agar pesawat tidak mengalami kecelakaan apapun yang tidak diinginkan.

"Saya merasa bahwa mungkin suara saya cukup bergetar saat menyampaikan informasi bahwa pesawat nampaknya mengalami gangguan mesin. Tapi dengan mengajak para penumpang berdoa, ini mungkin dapat membuat semua orang, termasuk saya merasa lebih tenang," ujar Jalaludin, dilansir Asian Correpondent, Jumat (30/6).

Ia juga mengatakan bahwa co-pilot yang mendampinginya dalam penerbangan itu juga tidak panik. Mereka bekerjasama untuk mengatasi masalah dan menjamin keselamatan penumpang di dalamnya.

Setelah terbang di ketinggian 38 ribu kaki, pesawat yang dibawa oleh Jalaludin diputuskan untuk kembali ke Perth. Tidak ada kecelakaan apapun saat pendaratan dilakukan dan semua penumpang dilaporkan berada dalam kondisi aman.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement