REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan sejak April lalu wabah kolera telah menewaskan 1.500 orang di Yaman. Sekitar seperempat dari keseluruhan korban tewas adalah anak-anak. "Seperempat dari korban jiwa akibat wabah (kolera) adalah anak-anak," ungkap perwakilan Unice, Sherin Varkey, seperti dilaporkan laman Aljazirah, Ahad (2/7).
Perwakilan WHO di Yaman Nevio Zagaria dalam sebuah konferensi pers mengatakan wabah kolera telah menyerang 21 provinsi dari 22 provinsi yang ada di Yaman. Dalam kesempatan tersebut, ia pun menekankan bahwa kasus kolera diduga naik berlipat ganda dalam dua bulan terakhir.
Dua pekan lalu, WHO mengumumkan bahwa jumlah korban tewas meningkat dari 1.300 orang. Kala itu, kasus kolera di sana diperkirakan sekitar 200 ribu kasus. Jumlah itu meningkat 5.000 kasus setiap harinya.
Badan-badan PBB telah berulang kali memperingatkan bahwa konflik selama tiga tahun di Yaman telah berimbas dan menghancurkan sektor kesehatan negara tersebut. Akibatnya, wabah kolera menjadi sulit dihadapi dan diatasi secara maksimal.
Konflik Yaman telah menyebabkan 10 ribu rakyat Yaman tewas. Lebih dari 11 persen dari keseluruhan populasi negara tersebut juga telah mengungsi akibat konflik.