Jumat 07 Jul 2017 10:13 WIB

Sejarah Hari Ini: Perempuan Pertama yang Dihukum Mati Pemerintah AS

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ani Nursalikah
Mary Surratt menjadi wanita pertama yang dieksekusi pemerintah federal AS setelah menerima vonis hukuman mati pada 7 Juli 1865.
Foto: pixabay
Pada 7 Juli 2005, tiga bom meledak bersamaan di tiga jalur kereta bawah tanah London saat jam sibuk. Ledakan juga terjadi pada sebuah bus gandeng.

Pada 7 Juli 2005, pelaku bom bunuh diri meledakkan tiga bom di sistem kereta bawah tanah London, saat stasiun tengah dipenuhi banyak orang di jam sibuk. Sebanyak 56 orang tewas, termasuk pelaku bom bunuh diri, dan lebih 700 orang luka-luka.

Pengeboman menargetkan London Underground, sistem kereta bawah tanah ibukota, pada pukul 08.50 waktu setempat. Tiga lokasi ledakannya adalah di antara stasiun Aldgate dan Liverpool Street di Circle Line, antara stasiun Russell Square dan King's Cross di jalur Piccadilly, dan stasiun Edgware Road di Circle Line.

Satu jam kemudian, sebuah bus tingkat dua di Upper Woburn Place dekat Tavistock Square juga diledakkan oleh bom bunuh diri. Serangan bom bunuh diri ini menjadi serangan terbesar di Inggris sejak Perang Dunia II. 

Serangan tersebut terjadi saat para pemimpin dunia, termasuk Perdana Menteri Inggris Tony Blair, melakukan pertemuan KTT G8 di Skotlandia. Dalam sambutannya setelah mengetahui ledakan tersebut, Blair menyebut serangan tersebut sebagai tindakan barbar.

Ia bersumpah akan menyeret orang-orang yang bertanggung jawab ke pengadilan. Menurutnya, Inggris Raya yang selama ini menjadi mitra utama AS dalam perang di Irak, tidak akan bisa diintimidasi oleh teroris.

Dari keempat pelaku bom bunuh diri tersebut, tiga orang lahir di Inggris dan satu lahir di Jamaika. Tiga pelaku diketahui tinggal di dekat Leeds di West Yorkshire dan satu pelaku tinggal di Aylesbury di Buckinghamshire.

Dilansir dari History, empat pelaku serangan ini adalah anggota jaringan teroris Alqaidah. Alqaidah baru secara resmi mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini pada 1 September 2005, dalam rekaman video yang diputar oleh jaringan televisi Aljazirah.

Dua pekan kemudian, pada 21 Juli 2005, pengeboman kembali menargetkan sistem kereta bawah tanah London. Namun, serangan ini gagal setelah bahan peledak berhasil ditemukan dan diledakkan. Empat orang yang diduga bertanggung jawab atas serangan yang gagal tersebut ditangkap pada akhir Juli.

Selanjutnya: Ledakan Tangki Truk Bensin Tewaskan 50 Orang di Jerman

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement