REPUBLIKA.CO.ID, HAMBURG -- Presiden AS Donald Trump memang kerap mengajak sang putri, Ivanka Trump, dalam kunjungan resmi kenegaraan ke luar negeri. Termasuk saat menghadiri pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kelompok Negara 20 (G20) di Hamburg, Jerman.
Namun, apa yang dilakukan putri orang nomor satu di AS tersebut dalam sebuah sesi pada hari Sabtu (8/7) kemarin dalam pertemuan puncak pemimpin G20 menuai kecaman. Diberitakan New York Times, Sabtu (8/7), Ivanka mengambil alih kursi yang diduduki Trump saat Presiden AS tersebut izin untuk keluar ruangan pertemuan.
Tindakan yang dilakukan Ivanka ini memicu protes di media sosial. Namun, apa yang dilakukan Ivanka mendapat pembelaan lingkaran Gedung Putih, termasuk sang kakak, Donald Trump Jr.
"Nona Trump (Ivanka-Red), yang duduk di belakang ruangan saat diskusi mengenai topik yang relevan dengannya, bergabung dengan meja utama saat Presiden Trump harus melangkah keluar," kata seorang pejabat Gedung Putih.
"Ketika pemimpin lain meninggalkan meja, kursi mereka juga diisi oleh orang lain dalam delegasi mereka," kata pejabat tersebut menambahkan.
Namun, penampilan Ivanka menuai kritikan untuk Presiden Trump, yang mempertanyakan peran yang dimainkan anggota keluarga Trump di pemerintahan. Ivanka diketahui menjabat sebagai penasihat senior presiden. Suaminya, Jared Kushner, juga merupakan penasihat senior dan kepala Kantor Inovasi Amerika yang baru.
Saat Trump keluar ruangan, Ivanka duduk di antara Presiden Cina Xi Jinping dan Perdana Menteri Inggris Theresa May. Seorang pejabat Rusia, Svetlana Lukash, menangkap momen itu dalam sebuah foto dan memasangnya di akun Twitter pribadinya. Meskipun Lukash kemudian menghapus tweet-nya.
Perwakilan Partai Demokrat dari negara bagian Kalifornia, Ted Lieu, yang bertugas di Komite Urusan Luar Negeri Kongres AS, juga memberikan komentarnya. "Jika anak saya dapat duduk di kursi saya pada pertemuan Komite Urusan Luar Negeri Kongres AS berikutnya."
Sementara Ana Navarro, seorang ahli strategi dari Partai Republik dan kritikus Presiden Trump, mengatakan bahwa dia lebih memilih Ivanka sebagai presiden.
"Dia sangat pintar dan fasih," kata Donald Jr. tentang saudaranya dalam sebuah tanggapan di Twitter. "Anda bisa meremehkan semua yang Anda inginkan dengan dendam Anda, tapi kita semua tahu di jalan keluar dari liga Anda."
Kemudian dia menambahkan: "Jika kiri begitu 'marah' tentang Ivanka yang duduk selama beberapa menit, mungkin mereka akan lebih bahagia jika saya masuk sebentar?"