Rabu 12 Jul 2017 06:04 WIB

Kim Jong-un Rayakan Peluncuran Rudal dengan Konser Musik

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Kim Jong un
Foto: EPA/KCNA
Kim Jong un

REPUBLIKA.CO.ID,PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un tampak menghadiri sebuah konser musik pop yang digelar secara meriah, Senin (10/7). Ia disebut tengah bergembira merayakan kesuksesan peluncuran peluru kendali balistik antarbenua (ICBM).

Korut mengklaim telah berhasil melakukan uji coba ICBM yang dikenal sebagai Hwasong-14 pada 4 Juli lalu. Rudal itu memiliki jangkauan hingga 12 ribu kilometer dan diprediksi dapat mencapai daratan Amerika Serikat (AS).  Dari rekaman yang disiarkan televisi nasional Korut, Kim Jong-un terlihat memasuki area konser pop dengan sambutan meriah para hadirin. Mereka bertepuk tangan dan menabur bunga saat rombongan dari pria berusia 33 tahun itu datang.

Hwasong-14 sebelumnya dilaporkan terbang sejauh 5580 mil hingga akhirnya jatuh ke perairan Jepang. Uji coba rudal Korut terbaru ini dilaporkan telah berhasil memenuhi persyaratan teknis pengembangan ICBM dalam tahap pemisahan, di mana saat hulu ledak rudal memasuki kembali atmosfer.

Ilmuwan AS David Wrigt juga membenarkan ada kemungkinan senjata itu dapat menghantam Alaska. Ini adalah kemajuan terbaru dari pengembangan program nuklir yang sejak bertahun-tahun lamanya dilakukan negara Asia Timur itu.

Sejak 2006 lalu, Dewan Keamanan PBB juga telah memberikan sanksi terhadap Korut atas uji coba program nuklir yang dilakukan. AS sebagai negara anggota tetap juga hendak melakukan strategi baru, yaitu bekerjas ama dengan Cina yang merupakan sekutu sekaligus mitra dagang dan pemberi bantuan ekonomi utama untuk Korut. Prancis sebagai salah satu anggota tetap Dewan Keamanan PBB juga mendukung resolusi baru dalam menekan Korut. Negara itu menyetujui adanya sanksi-sanksi yang semakin diperketat, terutama di bidang ekonomi.

Sementara itu, Rusia mengatakan segala jenis tindakan militer harus dikecualikan dalam menangani Korut. Bersama dengan Cina, kedua negara menyerukan perundingan internasional dilakukan. Semua pihak juga diminta membekukan segala jenis tindakan agresif.

Dalam pernyataan bersama, Rusia dan Cina meminta agarKorut menyatakan moratorium pengujian perangkat nuklir dan uji coba rudal balistik. Namun, AS bersama sekutunya Korsel juga harus menahan diri dengan menangguhkan latihan militer gabungan, serta tidak lagi menyebarkan sistem pertahanan anti rudal atau dikenal sebagai High Altitude Area Defense (THAAD).

sumber : itv news
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement