Kamis 13 Jul 2017 18:05 WIB

Abu Sayyaf Bunuh Pelaut Vietnam dengan Brutal

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
Militan Abu Sayyaf di Filipina.
Foto: Youtube
Militan Abu Sayyaf di Filipina.

REPUBLIKA.CO.ID, ZAMBOANGA CITY - Anggota teroris Abu Sayyaf yang berafiliasi dengan ISIS, secara brutal menembak mati satu dari tiga pelaut Vietnam. Para pelaut itu telah mereka jadikan sandera sejak setahun yang lalu, setelah diculik dari wilayah Basilan.

Pada Kamis (13/7), militer Filipina mengkonfirmasi, jenazah pelaut Vietnam yang diketahui bernama Tran Viet Van itu ditemukan di Barangay (desa) Buhanginan di Kota Patikul, Provinsi Sulu. Juru bicara Komando Mindanao Barat, Kapten Jo-Ann Petinglay, mengatakan Joint Task Force (JTF) telah menyerahkan tubuh Van ke Anti-Kidnapping Group, (AKG) pada Senin (10/7) lalu.

Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai kapan pelaut Vietnam itu terbunuh dan ditemukan. Namun, Viet Nam News melaporkan, Kedutaan Besar Vietnam di Filipina sedang menyelesaikan prosedur forensik dan hukum, serta menyiapkan dokumen untuk membawa kembali tubuh Van ke keluarganya.

"Saya sangat sedih untuk mengkonfirmasi bahwa warga Vietnam Tran Viet Van telah kehilangan nyawanya. Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga Tran Viet Van," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Thi Thu Hang.

Pada November 2016, anggota kelompok Abu Sayyaf menculik Van bersama lima awak kapal kargo MV 16 lainnya. Van menjadi warga Vietnam ketiga yang dieksekusi secara brutal oleh kelompok teror itu.

Dua rekannya yang diidentifikasi bernama Hoang Trung Thong dan Hoang Van Hai, telah dipancung oleh para teroris pada 4 Juli lalu. Mereka disandera selama delapan bulan sebelum dieksekusi.

Hanya satu pelaut Vietnam yang berhasil diselamatkan dan dibawa kembali ke Vietnam. Sementara dua pelaut Vietnam lainnya dilaporkan masih ditahan oleh kelompok Abu Sayyaf. Saat ini, kelompok tersebut masih menyandera 16 warga asing dan empat warga Filipina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement