Kamis 20 Jul 2017 10:49 WIB

Nayef Digulingkan dari Putra Mahkota karena Kecanduan Obat?

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Nayef
Foto: EPA/Olivier Douliery
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Nayef

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pada Selasa, 20 Juni lalu, Pangeran Mohammed bin Nayef, sosok berpengaruh Saudi di bidang pertahanan selama dua dekade dipanggil oleh Raja Salman. Pertemuan digelar di lantai empat Istana Raja di Makkah.

Menurut sumber dekat Mohammed bin Nayef seperti dikutip Reuters, Raja memerintahkannya untuk mundur dari putra mahkota. Salah satu alasan karena Nayef dianggap tak bisa lepas dari kecanduan obat penghilang rasa sakit.

"Raja datang untuk bertemu dengan Nayef dan mereka berdua di ruangan. Raja Salman mengatakan, 'Saya ingin Anda turun. Kamu (Nayef) tak mendengarkan nasihat untuk menjalankan perawatan agar terlepas dari kecanduaan obat yang bisa berpengaruh terhadap kebijakan kamu'," ujar sumber itu.

Mundurnya Nayef kemudian melanggengkan putra Raja Salman, Mohammed bin Salman untuk menjadi putra mahkota. Reuters tak bisa secara independen mengonfirmasi info daru sumber Nayef tersebut.

Namun, pejabat Saudi menegaskan, pernyataan tersebut tak berdasar. "Cerita ini merupakan fantasi dari Hollywood," ujar pejabat tersebut yang tak secara tegas mengacu pada persoalan penggunaan obat-obatan. 

Menurut pejabat Saudi, Mohammed bin Nayef diganti demi kepentingan nasional dan bukan karena tekanan atau sesuatu yang tak hormat.

Kendati begitu, sumber yang dekat situasi tersebut mengatakan, Raja ingin menaikkan anaknya sebagai putra mahkota dan menggunakan masalah obat-obatan untuk mendorong Nayef mundur.

Tiga orang dalam Istana, empat pejabat yang memiliki hubungan dengan dinasti Saud menyebut, Nayef kaget ketika diminta mundur. "Itu merupakan hal mengejukan buat Nayef," ujar politikus yang dekat dengan kemenakan Raja Salman itu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement