Selasa 01 Aug 2017 22:18 WIB

Vietnam Kecam Bioskop Cina di Laut Cina Selatan

Citra satelit di Laut Cina Selatan. Ilustrasi.
Foto: The New York Times
Citra satelit di Laut Cina Selatan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Vietnam mengutuk pembangunan dan pengelolaan bioskop Cina di kepulauan Paracel, saat ketegangan di antara tetangga itu meningkat atas pengakuan tambang di perairan sengketa Laut China Selatan. Kantor berita Cina, Xinhua, melaporkan, bioskop di pulau Woody di Paracel itu, yang juga didaku Taiwan dan Vietnam, dilengkapi dengan proyektor paling canggih.

"Tindakan Cina itu melanggar kedaulatan Vietnam atas kepulauan Hoang Sa, melanggar hukum antarbangsa dan tidak dapat mengubah kedaulatan Vietnam atas kepulauan tersebut," kata juru bicara kementerian luar negeri Vietnam, Le Thi Thu Hang pada Selasa (1/8).

Panggilan telepon ke kedutaan besar Cina di Vietnam untuk meminta tanggapan tidak dijawab. Pejabat kementerian luar negeri Cina belum dapat dimintai tanggapan. "Vietnam menentangnya dan menuntut Cina tidak mengulangi tindakan serupa," katanya.

Ketegangan di antara tetangga itu muncul kembali pada tengah Juni saat pengeboran minyak dimulai di Blok 136/3 Vietnam. Izin pengeboran itu dipegang perusahaan minyak negara Vietnam, Repsol Spanyol dan Mubadala Development Co dari Keamiran Arab Bersatu.

Blok itu terletak di dalam "garis sembilan titik" berbentuk U, yang menandai wilayah luas dakuan Cina di laut tersebut. Tempat itu tumpang tindih dengan wilayah konsesi minyak tersebut.

Cina mendesak Vietnam menghentikan pengeboran, sementara Vietnam menyatakan negara lain harus menghormati haknya melakukan pengeboran di perairannya.

Cina mengklaim sebagian besar wilayah kaya tambang Laut Cina Selatan, yang dilalui perdagangan sekitar 5 triliun dolar setiap tahun. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga mendaku wilayah itu.

Cina menguasai penuh Paracels pada 1974 sesudah bentrok laut dengan Vietnam. Cina menyebut Pulau Woody adalah kota Sansha, pusat pemerintahannya untuk Laut Cina Selatan.

Kendati Cina menyebutnya kota, jumlah penduduk tetap Sansha tidak lebih dari beberapa ribu orang dan banyak pulau serta terumbu bersengketa di laut tersebut tidak berpenghuni.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement