Kamis 03 Aug 2017 15:41 WIB

Kongres Tolak Tuduhan Korupsi Presiden Brasil

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
Presiden Brasil Michel Temer
Foto: correiodoestado.com.br
Presiden Brasil Michel Temer

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA - Majelis rendah Kongres Brazil menolak tuduhan korupsi terhadap Presiden Brasil Michel Temer yang diduga menerima suap. Kepusan Kongres ini dapat menyelamatkan Temer dari pengadilan yang mungkin bisa menggulingkannya dari jabatan Presiden.

Sedikitnya 172 dari 513 anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang lebih rendah telah pelakukan pemungutan suara, pada Rabu (2/8). Hasil pemungutan suara ini menunda Temer untuk bisa diadili karena diduga mendalangi sebuah skema untuk memperkaya diri sendiri dengan jutaan dolar secara ilegal.

Temer memenangkan cukup banyak suara di Kongres dalam pemungutan suara itu. Perlu dua pertiga suara, atau 342 suara, dari oposisi untuk bisa memindahkan kasus korupsi Temer ke pengadilan tinggi.

Pendukung Temer percaya, dia sekarang dapat melangkah maju dengan reformasi ekonomi yang kontroversial untuk meningkatkan perekonomian yang lesu akibat resesi. Temer selalu yakin dia akan memenangkan pemungutan suara itu karena telah menjanjikan dana pemerintah sebesar 1 miliar dolar untuk proyek ke beberapa anggota kongres.

"Jadi dia bisa bernapas lega - setidaknya untuk saat ini," kata kontributor Aljazirah di Brasilia, Daniel Schweimler.

Akan tetapi, Temer diperkirakan akan kembali menghadapi tuduhan korupsi dalam beberapa minggu mendatang. Tuduhan ini sekali lagi akan mempertaruhkan jabatan kepresidenannya.

Sekutu utama Temer, Partai Demokrasi Sosial Brasil (PSDB), yang berusaha memenangkan pemilihan presiden tahun depan, terpecah belah. Mereka sulit menentukan pilihan apakah akan mendukung Temer atau menjauhkan diri dari pemerintahannya yang dilanda korupsi.

Jaksa Agung Brazil Rodrigo Janot pada Juni lalu menuntut Temer karena telah uang sebesar 12.16 juta dolar AS dari perusahaan pengepak daging terbesar di dunia, JBS SA. Namun Temer dan tim kuasa hukumnya membantah melakukan kesalahan.

Armando Castelar, seorang profesor ekonomi di Universitas Federal Rio de Janeiro, mengatakan walaupun populaitas Temer sangat rendah, pemungutan suara ini menunjukkan kekuatan Temer dalam Kongres. Dengan demikian Temer dinilai bisa kembali ke agenda ekonominya.

"Dia bisa mendapat dukungan Kongres karena pihak-pihak lain tidak menganggapnya sebagai lawan dalam pemilu di masa depan. Jadi hal ini bisa berjalan lebih baik bagi perekonomian, tapi bukan situasi yang diinginkan untuk perspektif politik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement