REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Perdana Menteri Irak Haidar Al-Abadi pada Selasa (15/8) berjanji akan membebaskan setiap inci tanah Irak dari ISIS. Ia menegaskan pasukan Irak sedang mempersiapkan serangan baru.
"Kami takkan meninggalkan satu inci pun tanah Irak di tangan pelaku teror Daesh (ISIS)," kata Al-Abadi dalam satu taklimat setelah pertemuan mingguan kabinetnya.
Al-Abadi, yang juga Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Irak menyatakan penundaan operasi pembebasan disebabkan oleh kegiatan persiapan oleh pasukan keamanan.
Pernyataan Perdana Menteri Irak tersebut dikeluarkan saat pasukan pemerintah, termasuk satuan Hashd Shaabi, yang didominasi pemeluk Syiah, dan petempur suku Suni, mengambil posisi baru di sebelah barat Kota Mosul di Irak Utara.
Pasukan pemerintah Irak sedang mempersiapkan diri bagi pertempuran untuk membebaskan daerah yang dikuasai ISIS, termasuk Kota Kecil Tal Afar, kubu terakhir IS di Provinsi Nineveh.
Tal Afar, sekitar 70 kilometer di sebelah barat Mosul, adalah tempat tinggal kebanyakan suu Turkoman Syiah dan Suni, selain masyarakat minoritas Kurdi dan Arab. Kota kecil tersebut jatuh ke tangan ISIS pada 2014.
Pasukan Irak masih harus melancarkan serangan lain guna mengusir petempur IS dari persembunyian mereka di Hawijah di sebelah barat-daya Kirkuk, daerah terjal yang berdampingan di Provinsi Salahudin di Irak Timur.
Selain itu, pasukan Irak juga akan menghadapi pertempuran di kota kecil perbatasan dengan Suriah di Provinsi Anbar, bagian barat Irak. "Dialog dengan delegasi Kurdi dilakukan sejalan dengan kepentingan negeri ini, dan suasana saling menghormati dan pengertian telah mendominasi pertemuan tersebut," kata Al-Abadi.