REPUBLIKA.CO.ID, MAIDUGURI -- Seorang wanita meledakan dirinya dan membunuh 27 lainnya di sebuah pasar di timur laut Nigeria pada Selasa (15/8). Menurut pejabat setempat, serangan bunuh diri ini dapat dipastikan dilakukan oleh militan Boko Haram.
Setelah ledakan pertama, dua pelaku bom bunuh diri lainnya meledakkan diri di gerbang menuju sebuah kamp pengungsi terdekat dan melukai banyak orang. Secara keseluruhan, 83 orang terluka dalam tiga ledakan bom bunuh diri di Kota Maiduguri, pusat konflik yang telah berlangsung lama antara pasukan pemerintah dan Boko Haram.
Militer Nigeria tahun lalu berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah dari militan Boko Haram. Namun kelompok radikal itu membalas dengan melakukan serangan sejak Juni dan menewaskan sedikitnya 143 orang.
Kelompok tersebut telah melancarkan perang selama delapan tahun untuk menciptakan sebuah negara di Nigeria timur laut. Mereka memprovokasi kemarahan internasional dengan menculik lebih dari 200 siswi yang dikenal sebagai Gadis Chibok pada April 2014.
Sebuah faksi Boko Haram yang dipimpin oleh Abubakar Shekau, sebagian besar berbasis di hutan Sambisa yang luas. Mereka banyak menggunakan wanita dan anak-anak sebagai pelaku bom bunuh diri yang menargetkan masjid dan pasar.
Sementara faksi lainnya yang dipimpin oleh Abu Musab al-Barnawi, berbasis di Danau Chad. Faksi ini diam-diam menjadi kekuatan mematikan yang mampu melakukan serangan sangat terorganisir.
Bulan lalu, tim pencari minyak ditangkap oleh kelompok al-Barnawi. Sedikitnya 37 orang, termasuk anggota tim, tewas saat tim penyelamat dari militer dan warga berusaha membebaskan mereka.
Pemberontakan Boko Haram telah menewaskan 20 ribu orang dan memaksa 2,7 juta lainnya untuk melarikan diri dari rumah mereka dalam delapan tahun terakhir.
Baca juga, Nigeria Tangkap 3.000 Tersangka Teroris Boko Haram.