Jumat 18 Aug 2017 19:35 WIB

Korsel Mulai Musnahkan Telur Terkontaminasi Insektisida

Telur
Foto: djeni.com
Telur

REPUBLIKA.CO.ID, SEJONG -- Korea Selatan (Korsel) pada Kamis (17/8) mulai memusnahkan semua telur yang terkontaminasi dengan insektisida berbahaya dalam upaya untuk meredakan kecemasan masyarakat tentang keamanan pangan.

"Pemerintah melacak semua telur yang tercemar dan akan membuangnya," kata Menteri Pertanian Kim Yung-rok dalam sebuah sidang Majelis Nasional seperti dilansir Reuters.

"Kami akan mempublikasikan semua informasi tentang pemeriksaan dan tindakan karantina secara dalam jaringan."

Dia juga menyampaikan permintaan maaf atas ketakutan pangan terbaru di kalangan masyarakat, yang muncul pada Selasa ketika telur dari tiga peternakan lokal pertama kali ditemukan terkontaminasi oleh pestisida.

Telur dari enam peternakan ditemukan mengandung fipronil, sebuah pestisida yang dirancang untuk mengendalikan semut, kecoak dan serangga lainnya, kata Departemen Pertanian, Makanan dan Pedesaan. Mereka juga mencatat bahwa 26 peternakan telah tercemar dengan bifentrin, yang digunakan pada tanaman pertanian.

Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat mengklasifikasikan bifenthrin dan fipronil sebagai senyawa terduga karsinogen pada manusia.

Pemerintah sejauh ini telah memeriksa 876 dari 1.239 peternakan yang terdaftar di seluruh negeri dan memberlakukan larangan sementara atas penjualan telur di toko-toko lokal dan supermarket untuk memastikan bahwa telur yang terkontaminasi dengan insektisida berbahaya tidak menjangkau konsumen.

Kementerian tersebut juga mengatakan akan membuang semua telur yang dihasilkan dari 32 peternakan yang telah menggunakan zat berbahaya yang melebihi tingkat yang diijinkan.

Selain itu, telur yang diproduksi oleh 35 peternakan terpisah - yang disertifikasi sebagai "ramah lingkungan" dan tidak diizinkan untuk menggunakan pestisida - ternyata juga dinyatakan positif terhadap bahan kimia yang dibatasi tersebut.

Pada Kamis (17/8), 844 peternakan melewati inspeksi yang dipimpin pemerintah dan diizinkan untuk melanjutkan memasok telur. Mereka mampu memasok 86,4 persen dari perkiraan 43 juta telur yang dikonsumsi setiap hari di Korea Selatan.

Kementerian menambahkan bahwa distribusi telur akan kembali ke tingkat normal pada Jumat (18/8). Tapi telur yang dijual di jaringan diskon terbesar di negara itu E-Mart juga ditemukan terkontaminasi oleh bifentrin, seperti juga telur di jaringan waralaba utama lainnya, Homeplus.

E-Mart mengatakan bahwa telur yang dipasok oleh peternakan yang tercemar insektisida berbahaya terdiri dari kurang dari 5 persen telur yang dijual di tokonya, seraya menambahkan bahwa E-Mart tersebut telah membuang semua telur yang terkait.

Pasokan telur telah kurang di Korea Selatan dalam beberapa bulan terakhir setelah negara tersebut terkena dampak dua wabah flu burung sejak November.

Petugas karantina Korea Selatan telah memusnahkan lebih dari 38 juta unggas, termasuk 25,2 juta ayam petelur. Langkah tersebut telah mengurangi produksi telur di negara itu setiap hari sekitar 30 persen, menurut data pemerintah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement