REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemimpin Afghanistan Ashraf Ghani menyambut baik strategi baru Presiden AS Donald Trump untuk perang di Afghanistan yang akan menghapus batas waktu untuk menarik pasukan asing tersisa.
"Saya berterima kasih kepada Presiden Trump dan rakyat Amerika atas penegasan dukungan ini atas perjuangan bersama kami untuk menyingkirkan wilayah tersebut dari ancaman terorisme," ujar Ghani seperti dilansir Reuters (22/8).
Ghani mengatakan, strategi baru tersebut akan meningkatkan kapasitas misi pelatihan untuk pasukan keamanan nasional Afghanistan, termasuk mendorong angkatan udara yang baru.
Hal serupa juga disampaikan Duta Besar Afghanistan untuk AS, Hamdullah Mohib. Ia juga menyambut baik komitmen Presiden AS Donald Trump untuk berperang di Afghanistan.
"Ini adalah pertama kalinya sejumlah besar fokus di Afghanistan berhasil dan kami berterima kasih atas hasil ini," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berkomitmen untuk meningkatkan pasukan AS di Afghanistan sebagai bagian dari strategi untuk wilayah tersebut. Ia juga bersumpah tentara AS akan berjuang untuk menang.
Trump, dalam pidato perdana di markas militer mengatakan, pendekatan barunya ditujukan untuk mencegah Afghanistan menjadi tempat yang aman bagi militan yang berusaha menyerang Amerika Serikat.
Presiden dari partai Republik ini telah berulang kali mengkritik strategi Afghanistan dari para pendahulunya yang lemah di Kabul.