REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Puluhan anak terhanyut dalam dongeng yang dibawakan Kak Dini tentang nasib umat Muslim di Rohingya, Myanmar. Saat mendengarkan cerita mengenai kekejaman tentara Myanmar serta keresahan umat islam di sana, tak sedikit anak kecil yang rata rata duduk di kursi PAUD dan SD tersebut menitikkan air mata.
Wanita yang bernama lengkap Dini Kurniasi (47 tahun) ini mengatakan, dongeng ini diceritakan agar anak lebih peduli dengan nasib saudara sesama muslim di Rohingya. Menurut Ka Dini dongeng ini adalah cara untuk memupuk rasa bersyukur pada anak yang nasibnya jauh lebih beruntung dibandingkan anak-anak di Rohingya.
"Dongeng ini bertujuan untuk memupuk rasa empati anak terhadap saudara muslim di Rohingya," kata Ka Dini, Sabtu (2/9).
Selain itu, Ka Dian bersama Dongeng Ceria Manajemen mengajak anak-anak untuk menyalurkan simpati dan empatinya melalui cap tangan yang ditempelkan di selembar kain putih sepanjang empat meter yang nantinya akan dibentangkan di Gedung Kedutaan Besar Myanmar.
Inisiatif ini dicetuskan oleg Dongeng Ceria yang tergerak untuk membawa suara anak-anak dan kepedulian mereka terhadap umat muslim Rohigya. "Kain itu nanti akan dibentangkan di Kedubes Myanmar, dan akan dibawa oleh pengurus dongeng ceria," kata dia.
Salah satu anak didik, Sahida (13) mengatakan, sangat senang dapat membacakan puisi untuk Rohigya. Dia juga mengaku sangat sedih dengan nasib saudara muslim di Rohigya. "Semoga teman di Rohigya dapat diberi kesabaran," kata anak perempuan asal Papua Barat tersebut.