REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Dua staf Komite Internasional Palang Merah (ICRC) yang diculik di Provinsi Jawzjan, Afghanistan, dilaporkan telah dibebaskan. Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala Delegasi ICRC di Afghanistan, Monica Zanarelli.
"Kami sangat lega dan bersyukur karena rekan kami kini bisa kembali bersama kami tanpa cedera," kata Zanarelli, dalam pernyataan resmi dari ICRC yang diterima Republika.co.id, Selasa (5/9).
"Penculikan mereka dan pembunuhan enam orang kolega kami membuat kami semua menderita secara emosional, terutama tentu saja keluarga dan teman-teman mereka."
Kedua staf ICRC itu diculik oleh sebuah kelompok bersenjata pada 8 Februari 2017 saat mereka sedang dalam perjalanan untuk mendistribusikan bantuan di Provinsi Jawzjan. Enam staf lainnya yang ikut bersama mereka, tewas ditembak dalam serangan tersebut.
"Dibutuhkan usaha yang tidak sedikit, dan kami berterima kasih kepada masyarakat dan pihak berwenang yang telah bergerak untuk membantu dan yang sudah berperan dalam memfasilitasi pembebasan rekan kami," tutur Zanarelli.
"Prioritas kami saat ini adalah kesehatan mereka dan mempertemukan mereka kembali dengan keluarga mereka. Kami mohon agar semua orang menghormati privasi mereka dan keluarga mereka saat ini."
ICRC menyatakan tidak akan membuat pernyataan mengenai identitas penculik, motif mereka, atau cerita detil mengenai pembebasan korban.