REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Lima ekor singa terpantau berkeliaran di satu kawasan pedesaan sekitar 60 kilometer sebelah barat Johannesburg, ibu kota komersial Afrika Selatan. Polisi dan pecinta lingkungan pun pada Sabtu mulai melakukan operasi untuk menangkap binatang-binatang tersebut.
Insiden serupa pernah terjadi beberapa kali tahun ini di Afrika Selatan. Tidak seperti sebagian besar negara Afrika, Afrika Selatan tidak memiliki kawasan suaka margasatwa yang dapat meminimalisir konflik binatang buas dengan orang dan hewan ternak. Padahal, populasi binatang liar yang berbahaya di sana cukup banyak.
Peristiwa kali ini termasuk langka karena singa-singa berkeliaran begitu dekat dengan kota. Kawasan tempat binatang-binatang itu terlihat dekat kota Fochville merupakan peternakan, pedesaan terbuka, kamp-kamp padat yang dihuni liar, dan komunitas pertambangan emas.
Polisi mengatakan para petugas menerima laporan lewat telepon pada Jumat malam dari sebuah perternakan tempat singa-singa itu telah menyerang ternak.
"Mereka menginvestigasi dan kaget melihat lima ekor singa di ladang itu, sibuk memakan seekor sapi. Mereka dapat mengidentifikasi seekor singa jantan dan empat singa yang lebih kecil," demikian sebuah pernyataan.
Pihak berwenang tidak mengetahui dari mana hewan-hewan itu berasal karena di sana tak ada kawasan predator di dekatnya.
Carl Thornton, kepala Pittrack K9, sebuah LSM yang memiliki spesialisasi di bidang anti perburuan dan operasi pelacakan, mengatakan para pecinta lingkungan diberitahu beberpa pekan lalu setelah seorang pengemudi dilaporkan menabrak seekor singa dengan kendaraan.
Thornton mengatakan operasi penangkapan sedang dilakukan dan berharap binatang-bintanag itu dapat ditangkap dalam keadaan hidup dan kemudian menempatkan mereka ke kawasan suaka.