Ahad 17 Sep 2017 17:23 WIB

Analisis Status 'Genting' Teror London

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Agus Yulianto
Polisi meletakkan papan yang mengumumkan penutupan jalan terkait insiden teror  (Ilustrasi)
Foto: AP
Polisi meletakkan papan yang mengumumkan penutupan jalan terkait insiden teror (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Serangan bom di Stasiun Parsons Green merupakan serangan yang terjadi keempat kalinya, dengan status genting yang meningkat sejak diumumkan pada 2006 silam. Status genting terakhir kali ketika terjadi ledakan bom di Manchester, dimana polisi salah memprediksi bahwa pelaku masih buron, padahal mereka sedang mempersiapkan penyerangan lagi.

Pada Jumat (15/9), pemerintah sempat menunda menaikkan status menjadi genting karena berdasarkan saran dari Joint Terrorism Analysis Center. Namun, pada Sabtu (16/9), Sekretaris Negara tetap menetapkan status pada level genting, ini menyiratkan bahwa masyarakat tetap perlu waspada dengan kemungkinan serangan lainnya.

Setiap kali tingkat genting ini digaungkan, ini hanya bertahan selama tiga sampai empat hari. Dan ini hanya membuat Kepolisian London, Intelijen, serta pihak keamanan lainnya, tidak melakukan tindakan lebih jauh.

Walaupun, pengamanan ekstra sudah dilakukan, seperti patroli di setiap sudut jalan, pengawasan rahasia ditingkatkan, dan pasukan dikerahkan untuk bantu kepolisian dengan fokus utama, menangkap pelaku bom sebelum mereka bersiap memasang bom. Tetapi serangan Jumat itu menunjukkan pengamanan ekstra itu hanyalah panduan semata, dan tidak mencerminkan usaha terakhir mereka.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement