REPUBLIKA.CO.ID, SANTO DOMINGO -- Badai Maria mendarat di Dominika, Kepulauan Karibia, pada Senin (18/9) malam, sebagai badai Kategori 5. Pusat Badai Nasional AS mengatakan, pulau-pulau lain di kawasan ini, termasuk Puerto Riko, juga akan terkena dampak dari badai Maria.
Data dari radar pesawat Martinique and Air Force Reserve Hurricane Hunter menunjukkan, badai Maria mendarat di Dominika sekitar pukul 21.15 waktu setempat. Kecepatan angin badai ini mencapai 160 mil per jam. "Dominika ditutup saat badai mendekat," kata Anil Etienne, juru bicara Kantor Manajemen Bencana Dominika.
Kepada ABC News, Etienne mengatakan ,Dominika tengah mengkhawatirkan bencana banjir yang akan terjadi di daerah dataran rendah. Namun, negara ini, sementara telah membuka sekitar 146 tempat penampungan.
"Banyaknya air akan sangat berbahaya bagi Dominika. Oleh karena itu kita tidak boleh menunggu adanya korban terlebih dahulu untuk melakukan tindakan," ujar Perdana Menteri Dominika, Roosevelt Skerrit, dalam konferensi pers, Selasa (19/9).
Badai Maria diperkirakan akan mendekati Kepulauan Virgin dan Puerto Riko pada Rabu (20/9). Badai tersebut mungkin akan mendarat di sisi timur Puerto Riko dan dapat membawa kerusakan besar ke wilayah AS pada pagi dan sore hari.
Meski demikian sejumlah pihak memperkirakan, badai Maria akan menjauh dari Florida dan daratan AS. Badai ini kemungkinan akan melakukan perjalanan melintasi Karibia, dan bergerak ke utara menuju Turks dan Caicos, hingga akhirnya masuk ke Samudra Atlantik.
Perintah evakuasi telah dikeluarkan untuk wilayah Puerto Riko. Badai ini datang di Puerto Riko dua pekan setelah badai Irma menerjang dan menewaskan sedikitnya tiga orang.
Gubernur Puerto Riko, Ricardo Rossello, mengatakan, mulai Selasa (19/9), kondisi akan mulai memburuk dan pulau itu bisa mendapatkan curah hujan antara 12 hingga 18 inci. Rossello mendorong warganya untuk segera melakukan penyelamatan darurat. "Sekarang adalah saat untuk menyelamatkan nyawa," kata dia.
Menteri Keamanan Umum Hctor Pesquera mengatakan, 450 tempat penampungan baru akan dibuka mulai sore ini. Ia memperingatkan kemungkinan kerusakan dahsyat dan matinya aliran listrik. "Daerah rawan banjir harus ditinggalkan. Jika tidak, Anda akan mati," ucap Pesquera.
Pejabat Antigua dan Barbuda juga memperingatkan agar penduduknya tetap waspada setelah badai Irma menghancurkan Barbuda. Philmore Mullin, Kepala Kantor Pelayanan Bencana Nasional untuk Antigua dan Barbuda, mendesak mereka yang berada di daerah dataran rendah untuk mengungsi dan tidak menunggu sampai menit terakhir karena air dapat meningkat dengan sangat cepat.
Mullin mengatakan, mereka sudah menyiapkan lebih dari 40 tempat penampungan untuk menghadapi badai Maria. "Kami tidak bisa tenang, ini adalah angin topan. Kami harus bersiap menghadapi dampak untuk berjaga-jaga," kata dia.