REPUBLIKA.CO.ID, DOMINIKA -- Badai Maria masuk ke dalam level berbahaya (level lima) setelah menerpa Pulau Dominika di Karibia pada Senin (19/9) pukul 21.00 waktu setempat . Kecepatan Badai Maria mencapai maksimum 260 km/jam (160 mph).
Badai diperkirakan bergerak di sepanjang jalur yang sama dengan Badai Irma. Akibat bencana alam ini, atap kediaman resmi Perdana Menteri Roosevelt Skerrit tertiup angin.
Bagi Skerrit, ketakutan terbesar saat bangun pada pagi hari adalah banyak kabar soal cedera fisik, kematian, dan tanah longsor karena hujan terus-menerus.
Sejauh ini angin telah menyapu atap hampir setiap orang. "Atap kediaman resmi saya adalah yang pertama terbang," ujar Skerrit lewat akun Facebook-nya, seperti yang dikutip dari BBC, Selasa (20/9).
Peringatan terhadap Badai Maria ini telah dikeluarkan untuk daerah Guadeloupe, St.Kitts,Nevis, Montserrat, Kepulauan Virgin Amerika Serikat, Puerto Rico, Culebra, danVieques. Komisaris Keamanan Publik Puerto Rico, Hector Pesquera sudah mengeluarkan peringatan keras pada penduduk pulau.
"Anda harusmengungsi, kalau tidak anda akan meninggal. Saya tidak tahu bagaimanamembicarakan ini lebih jelas lagi," kata Pesquera.
Gubernur Puerto Rico Ricardo Rossello sudah menyiapkan 500 tempat penampungan berkapasitas lebih dari 100 ribu orang. Ia memperingatkan warganya bahwa Badai Maria dapat menghancurkan dan diperkirakan akan banyaki nfrastruktur yang rusak.