REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima penghargaan Agen Perubahan untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dari badan urusan perempuan PBB, UN Women di Markas PBB, New York, AS, pada Rabu (20/9). Penghargaan tersebut diserahkan oleh Asisten Sekretaris General PBB yang juga selaku Deputi Direktur Eksekutif UN Women Lakhsmi Puri pada acara jamuan makan siang yang dihadiri oleh pemimpin dan tokoh perempuan dunia di sela pelaksanaan Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di Markas Besar PBB, New York.
"Puji syukur alhamdulillah apa yang dilakukan oleh Indonesia selama ini di bidang diplomasi kemanusiaan dan perdamaian dilihat oleh dunia," kata Menlu Retno Marsudi setelah menerima penghargaan di New York, Rabu.
Di depan para tokoh perempuan dunia, Retno menyampaikan perempuan memiliki kekuatan yang cukup besar untuk menjadi bagian dari solusi tantangan-tantangan dunia. Menurutnya, perempuan dianugerahi kelebihan oleh Tuhan yaitu naluri keibuan sehingga lebih mengutamakan penggunaan dialog daripada ancaman atau penggunaan kekerasan sehingga dialog bisa menjembatani perbedaan dan bisa mencegah peperangan untuk menciptakan dunia yang lebih damai. "Oleh karena itu saya di dalam diplomasi saya selalu mengutamakan dialog," kata Menlu.
Sementara itu di sisi kebijakan dalam negeri, Pemerintah RI telah menerapkan sejumlah kebijakan untuk mengarusutamakan kesetaraan gender, kata menlu. SepertiKementerian Luar Negeri telah menerapkan kebijakan Day Care yang memungkinkan para diplomat dan pegawai perempuan untuk menitipkan anaknya sehingga mereka bisa bekerja sekaligus dekat dengan buah hatinya.
Kebijakan tersebut memudahkan para pegawai perempuan yang tinggal jauh dari tempat kerjanya sehingga mereka tidak perlu bolak-balik dari rumah ke kantor untuk mengasuh anaknya.
Sementara itu, Lakhsmi Puri ketika menyerahkan penghargaan Agen Perubahan tersebut kepada Menlu Retno mengatakan bahwa Menlu RI telah menjadi inspirasi dan panutan bagi perempuan Indonesia dan dunia. Melalui kepemimpinan menlu, diplomasi Indonesia telah memperjuangkan kesetaran gender di forum regional dan global, kata Lakshmi.
"Dia juga telah menjadi sorotan di kawasan dan global lewat diplomasi yang sangat sensitif di kawasan termasuk di dalam konteks Myanmar," kata Lakhsmi.
Penghargaan Agen Perubahan tersebut juga diserahkan kepada empat tokoh perempuan dunia yang lain yaitu Presiden Republik Chile Michele Bachelet Jeria, Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg, Menlu dan Wakil Perdana Menteri Swedia Margot Wallstrom, dan Ketua Persatuan Perempuan Uni Emirat Arab Sheikha Fatima bint Mubarak.