REPUBLIKA.CO.ID LAS VEGAS -- Polisi semakin memperdalam misteri kasus penembak massal Stephen Paddock di Las Vegas. Ia diketahui menyewa kamar di Hotel Blackstone di Chicago yang menghadap festival musik Lollapalooza di Grant Park pada Agustus lalu atau dua bulan sebelum dia melepaskan tembakan ke sebuah konser musik country di Las Vegas.
Dilansir dari chicagotribune.com, Jumat (6/10), Paddock memesan dua kamar di sisi taman hotel dengan pemandangan menghadap festival musik. Namun Paddock diketahui tidak jadi menempati kamar tersebut.
Pemesanan tersebut mencakup acara empat hari, yang menarik ratusan ribu penggemar musik, termasuk mantan putri Presiden Barack Obama Malia dan Sasha, serta Wali Kota Rahm Emanuel.
Pengungkapan tersebut memicu spekulasi bahwa Paddock mungkin telah mempertimbangkan target lain sebelum menetap di Las Vegas pada Ahad malam lalu saat ia menewaskan 58 orang dan melukai hampir 500 lainnya.
Polisi Las Vegas mengatakan, Paddock menyewa kamar hotel di dekat sebuah konser yang menampilkan Chance the Rapper di Las Vegas sekitar sepekan sebelum penembakan massal tersebut.
"Apa pun yang menunjukkan titik pemicu individu ini dan akan menyebabkan dia melakukan hal yang membahayakan, namun belum memahaminya," ujar Sheriff Las Vegas Joseph Lombardo.
Menurutnya, Paddock telah menjalani kehidupan rahasia, sehingga banyak yang tidak diketahui tentang dirinya.
Di Boston, Paddock dilaporkan melakukan pencarian secara online di Fenway Park dan Pusat Seni Boston, yang keduanya menjadi tuan rumah festival musim panas. Boston Globe mengatakan tidak jelas apakah Paddock pernah berada di kota tersebut saat melakukan pencarian hotel.
Seminggu sebelum penembakan massal, Paddock menyewa beberapa kamar melalui Airbnb di hotel The Ogden di pusat kota Las Vegas pada 22-24 September, tanggal festival musik "Life is Beautiful" yang menampilkan Chance the Rapper.