REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA---- Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengatakan deklarasi kemerdekaan yang dilakukan oleh Katalunya tidak akan berpengaruh. Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar El Pas, Rajoy juga menolak mediasi untuk menyelesaikan krisis tersebut.
Dilansir dari bbc.com, Ahad (8/10), Rajoy mengatakan pemerintah akan memastikan bahwa setiap deklarasi kemerdekaan tidak menghasilkan apa-apa. Ia mengaku tidak akan mengesampingkan semua hal yang ada dalam hukum.
Hal ini berkaitan dengan penggunaan pasal 155 konstitusi Spanyol, yang memungkinkan parlemen nasional untuk campur tangan dalam menjalankan sebuah wilayah otonom. Rajoy juga mengatakan dia berencana untuk mengirim polisi tambahan ke Katalunya sampai krisis usai.
Pemerintah pun tidak akan melakukan pemilihan nasional lebih awal karena krisis politik yang terus berlanjut. Situasi ini semakin menambah panas suhu politik di Katalunya yang secara terang-terangan telah menyatakan merdeka dari Spanyol.
Presiden Katalan Carles Puigdemont diperkirakan akan bertemu dengan parlemen daerah pada Selasa pukul 18:00 waktu setempat. Pertemuan ini digagas setelah Mahkamah Konstitusi Spanyol menunda sidang parlemen Katalan yang telah direncanakan pada hari Senin.
Ada spekulasi bahwa parlemen akan mendeklarasikan kemerdekaan secara sepihak. Jika ini terjadi, besar kemungkinan konflik Katalan versus Madrid (Spanyol) memasuki babak baru yang lebih dinamis.
Pada Sabtu, ribuan orang yang menyerukan persatuan Spanyol dengan melakukan demonstrasi di ibu kota, Madrid. Demonstrasi lainnya termasuk di Barcelona juga diadakan untuk mendesak dialog politik.