REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Pejabat tinggi di Pentagon, Michael Dumont, menuturkan, satu-satunya cara untuk bisa mengatasi program nuklir di Korea Utara hanya melalui invasi lewat jalur darat. Hal itu disampaikan dalam surat penjelasannya kepada dua anggota Kongres Amerika Serikat mengenai potensi konflik di Semenanjung Korea.
Pernyataan Dumont ini pun dianggap mewakili pendapat dari Staf Gabungan AS, sebuah lembaga yang berisi para petinggi militer di tiap angkatan dan bertugas memberikan masukan terkait kebijakan militer yang akan diambil Presiden Amerika Serikat.
Surat penjelasan itu disampaikan Dumont kepada dua anggota Kongres dari Partai Demokrat, Ted Lieu dan Ruben Gallego. Dua anggota Kongres ini sempat mengirimkan surat kepada Pentagon mengenai ancaman dan peta konflik Semenanjung Korea, yang dipicu dari serangkaian uji coba nuklir oleh Korea Utara dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam penjelasannya, Dumont mengungkapkan, saat ini cukup sulit untuk bisa memperkirakan jumlah korban sipil jika terjadi perang terbuka di Semenanjung Korea. Namun, Dumont menuturkan cara untuk menghentikan program senjata nuklir Korea Utara.
''Satu-satunya cara untuk mengetahui lokasi dan menghancurkan, dengan segala resikonya, semua komponen dari program nuklir Korea Utara adalah melalui invasi dari jalur darat,'' tulis Dumont seperti dikutip dari BBC, Senin (6/11) WIB.
Risiko dari langkah ini, lanjut Dumont, Korea Utara dapat melakukan serangan balasan secara tiba-tiba. Sementara Amerika Serikat terus berusaha untuk menghentikan program nuklir Kore Utara.
Saat ini, Pemerintah Amerika Serikat tengah melakukan penghitungan terkait kemampuan militer Korea Utara untuk menyerang kota-kota besar di Korea Selatan, baik melalui serangan nuklir, artileri, dan misil balistik.
Sebagai perbandingan, jarak Kota Seoul, Ibu kota Korea Selatan, yang memiliki populasi sebanyak 25 juta orang, termasuk 100 ribu Warga Negara Amerika Serikat hanya berjarak 56 kilometer dari perbatasan dan Zona Demiliterisasi (DMZ). Tidak hanya itu, Dumont menuturkan, Amerika Serikat juga tengah memperhitungkan kemungkinan penggunaan senjata kimia dan biologis oleh Korea Utara.
Untuk menjalankan langkah ini, lanjut Dumont, perlu ada pertemuan lanjutan antara Amerika Serikat dan sekutunya. ''Hal ini diperlukan untuk membahas secara lebih detail mengenai kemungkinan mengantisipasi serangan balasan dari Korea Utara dan menghentikan program serta fasilitas nuklir mereka, yang terletak di bawah tanah,'' tutur Dumont.
Kendati begitu, penjelasan dari Dumont ini mendapatkan kritik dari berbagai pihak, termasuk dari petinggi Partai Demokrat, Dianne Feinstein. Menurutnya, pilihan untuk melakukan operasi militer untuk bisa menghentikan program nuklir Korea Utara adalah alternatif terburuk. '
'Alternatif terburuk dari situasi ini adalah perang, yang bisa memicu perang nuklir. Itu (surat penjelasan Dumont) menjadi penilaian paling suram atas situasi ini,'' kata Feinstein seperti dikutip dari The Guardian.
Feinstein, yang juga anggota Komite Intelijen di Senat AS ini, menilai, selama ini dirinya terus berdiskusi dengan Menteri Pertahanan AS, James Mattis, terkait situasi program nuklir Korea Utara. ''Saya percaya, pecahnya perang hanya akan membuat ratusan ribu orang bakal terbunuh,'' tuturnya.