REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Seorang peneliti asal Queensland (Australia) Professor Mandyam Srinivasan menemukan bahwa lebah, sama seperti dengan manusia, punya kebiasaan menggunakan tangan kanan atau tangan kiri.
Profesor Srinivasan, Brain Institute di University of Queensland mempelajari bagaimana lemah madu tidak saling bertabrakan ketika terbang di udara ketika dia melihat bahwa lebah itu ada yang memilih jalur kanan atau kiri.
Dia kemudian melihat bahwa masing-masing lebah memilih 'jalur kiri atau jalur kanan' ketika terbang melewati rintangan. "Ketika lebah mencoba memilih jalur mana yang hendak diambil, beberapa lebah secara konsisten akan memilih jalur kanan. Yang lain akan memilih jalur kiri." kata Prof Srinivasan.
"Yang lainnya lagi ambidextrous, jadi bisa memilih jalur kanan atau kiri, ini yang membedakan dengan manusia, yang kebanyakan menggunakan bagian kanan."
"Jumlah yang mengikuti tiga kelompok ini jumlahnya hampir sama, dan ini merupakan hal yang menarik dan tidak biasa."
Dalam penelitiannya, Prof Srinivasan menggunakan sebuah terowongan yang disebutnya dengan nama Fasilitas Penerbangan Segala Cuaca bagi Lebah (All-Weather Bee Flight Facility).
"Kami menggunakan terowongan sehingga lebah itu bisa masuk, dan di tengah terowongan itu ada dinding dengan dua lobang, kiri dan kanan." katanya kepada ABC Radio Brisbane.
"Kami merekam penerbangan mereka dan memantau di sisi mana saja para lebah itu akan terbang."
Profesor Srinivasan sebelumnya sudah melakukan penelitian terhadap burung, dan menemukan bahwa burung-burung juga tidak saling bertabrakan di udara karena mereka semuanya bergerak ke arah kanan.
"Dengan lebah keadaaanya berbeda." katanya.
"Kami ingin melihat apa yang terjadi dengan rombongan lebah, ketika mereka terbang di hutan, bagaimana setiap lebah memutuskan jalur mana yang diambil."
"Apakah lebah punya kecenderungan tertentu, sehingga seluruh rombongan lebah itu terbang melewati hutan secepat mungkin."
Prof Srinivasan mengatakan penelitiannya menemukan bahwa lebah juga bisa membedakan lebar dari tempat yang akan dilalui dan memilih jalur yang lebih cepat untuk dilalui.
Lebah bisa membantu drone
Penemuan ini diharapkan bisa membantu mengatur perjalanan drone dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya mengetahui seorang insinyur yang selalu mencari inspirasi dari alam." kata Prof Srinivasan.
"Apa yang kita pelajari bisa membantu dalam merancang pesawat, sehingga mereka bisa terbang tanpa menggunakan GPS."
"Apa yang kami pikirkan adalah untuk melihat bagaimana rombongan drone bisa terbang di sebuah lingkungan yang padat sama seperti yang dilakukan rombongan lebah."
"Jadi kita bisa membuat program untuk drone, sehingga beberapa bisa menggunakan jalur kiri, atau kanan, dan yang lain keduanya, dan mereka bisa mengatur sendiri tanpa perlu ada pengontrolan tambahan."
Penelitian ini telah diterbitkan di PLOS One.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini