Jumat 17 Nov 2017 04:58 WIB

Yunani Berkabung karena Banjir Tewaskan 15 Orang

Ilustrasi Banjir
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Ilustrasi Banjir

REPUBLIKA.CO.ID, MANDRA -- Masyarakat Yunani terguncang setelah banjir menewaskan sedikit-dikitnya 15 orang dan menyebabkan ratusan orang kehilangan rumah, Kamis (16/11). Di kota Nea Peramos dan Mandra di barat ibu kota Athena, mobil rongsokan dan perabotan hancur tergeletak di jalanan penuh lumpur tebal akibat arus air, yang mengamuk dan menerobos rumah pada Rabu (15/11) pagi.

"Kami hancur, kedai dan rumah saya hilang," kata Paraskevas Stamou, pemilik restoran di Mandra, "Semua hilang. Jalannya lenyap, airnya masih mengalir dan kami pun kebanjiran lagi tadi malam dan pagi ini. Kami memperkirakan hujan akan datang lagi pada malam ini, seperti Tuhan membenci kami," katanya.

Demi menghindari banjir yang mematikan, warga mengambil langkah putus asa. Mereka tidak memiliki tempat untuk tidur. Mereka tidur di atap. Di antara isak tangisnya, ibunya menambahkan: "Semuanya terlah terjadi. Kami tidak punya orang untuk membantu kami, saya tidak mendapat bantuan dari siapapun," kata dia.

Cuaca buruk terus berlanjut pada Kamis. Pejabat mengatakan mereka menunggu kondisi membaik sebelum memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kerusakan tersebut. Lima orang dinyatakan masih menghilang.

Bendera setengah tiang dikibarkan dari bangunan negara dan Acropolis pada Kamis, saat pemerintah mengumumkan tiga hari berkabung nasional. Banyak korban adalah orang tua. Korban termuda adalah seorang sopir truk berusia 36 tahun, yang memanggil ibunya saat air banjir naik di sekitar truknya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement