REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Di saat Adani mengharapkan pendanaan dari Cina untuk pertambangan batu bara besar-besaran di Queensland, Kedubes Cina di Australia menegaskan dukungan dari BUMN Cina memerlukan persetujuan pemerintah pusat.
Kepada penentang pertambangan ini, pejabat kedutaan Cina juga menjelaskan sejauh ini belum ada permohonan pendanaan yang telah dibuat. Padahal, sebelumnya Adani mengklaim pendanaan dari Cina telah tersedia.
Sebulan terakhir ini , pengusaha dan pemerhati lingkungan Geoff Cousins serta bankir investasi terkemuka Mark Burrows AO, mengadakan lobi ke pejabat kedutaan Cina di Canberra untuk menolak proyek Adani di Australia.
Di sisi lain, Adani menyatakan hampir menyelesaikan kesepakatan untuk mendapatkan dukungan pendanaan dari Cina. "Saya dan Mark Burrows menemui pejabat senior dari kedutaan Cina. Kami menjelaskan Cina mungkin menganggap rakyat mendukung tambang Adani. Kami memberikan banyak bukti hal itu tidak benar," kata Cousins kepada ABC.
"Kedutaan Cina dengan sangat berterus terang mengatakan bahwa investasi dari perusahaan Cina memerlukan persetujuan pemerintah pusat. Dan juga tidak ada proposal semacam itu," katanya.
Seorang direktur Adani Mining, anak perusahaan Adani di Australia, belum lama ini sesumbar bahwa Adani telah mendapatkan dana dari Cina dan akan segera mengumumkan kesepakatan tersebut.
Meski membantah laporan bahwa mereka kini tidak lagi memerlukan pinjaman dari Northern Australia Infrastructure Facility, Adani belum menyangkal laporan bahwa pendanaan dari China hampir terwujud.
"Saya mendengar hal itu," kata Cousins.
"Itu cuma satu dari serangkaian kebohongan yang disampaikan Adani kepada publik Australia dan Pemerintah Australia," katanya.
"Maksud saya, hal-hal ini sama sekali tidak benar," tambah Cousins.
"Jika Anda kembali melihat sejarah pernyataan Adani di Australia sejak proyek ini pertama kali diperdebatkan, mereka belum pernah memenuhi batas waktu yang ditetapkan. Mereka telah menyampaikan begitu banyak kebohongan sampai-sampai saya tak percaya bahwa mereka belum dimintai pertanggungjawaban," ujarnya.
Penambangan terus ditunda
Adani telah berkali-kali memundurkan dimulainya kegiatan penambangan. Adani mengklaim akan memiliki pendanaan yang siap pada akhir tahun ini, dan belakangan mengatakan pihaknya memperkirakan menyelesaikan pembiayaan pada akhir tahun anggaran di India pada Maret 2018.
Meskipun demikian, penentang tambang Adani mengkhawatirkan kemungkinan Cina menyediakan pembiayaan untuk usaha tersebut. Kemarin, 15 kelompok lingkungan dan konservasi mengirim surat kepada pimmpinan dan ketua China Machinery Engineering Corporation (CMEC), yang telah dikaitkan dengan tambang dan kereta api Carmichael.
Surat tersebut menggambarkan tambang Adani ini sebagai usaha yang tidak strategis dan berisiko secara finansial. Selain itu dikatakan tambang ini sangat tidak populer bagi kebanyakan rakyat Australia. Mereka meminta CMEC untuk mengklarifikasi tujuannya.
CMEC telah menghapus di websitenya pernyataan tentang pertemuan eksekutif dari Adani dan kontraktor tekniknya, Downer EDI, yang menyatakan keinginan CMEC untuk terlibat dalam usaha tersebut. Cousins dan Burrows bertemu dengan pejabat di kedutaan China di Canberra pada 14 November. Cousins juga melakukan pembicaraan telepon lebih lanjut pada 23 November.
Cousins menjelaskan pendekatannya ke kedutaan Cina sebagian didorong oleh tindakan mantan Wakil Perdana Menteri Barnaby Joyce dan Menteri Perdagangan Steve Ciobo yang menyurati pejabat Cina untuk mendukung tambang Carmichael milik Adani.
"Ada surat dari Pemerintah Australia kepada pemerintah asing, menawarkan dukungan untuk perusahaan komersial yang bukan perusahaan Australia. Ini adalah perusahaan asing," kata Cousins.
"Saya sudah lama dalam dalam dunia bisnis. Saya rasa, saya belum pernah mendengar surat seperti itu yang ditulis sebelumnya," katanya.
Dalam pertemuannya dengan pejabat kedutaan Cina, Cousins memuji kemajuan negara itu atas komitmennya mengurangi emisi gas rumah kaca dan kepemimpinan globalnya dalam menangani perubahan iklim.
"Bisa dikatakan Cina telah mengisi kekosongan kepemimpinan yang ditinggalkan oleh Amerika Serikat," katanya.
"Saya tidak dapat menyampaikan apa yang mungkin diputuskan oleh Cina. Namun saya sangat ragu bahwa negara itu akan merusak reputasi internasional dan kemajuan luar biasa yang telah dicapainya dengan cara mendanai proyek bermasalah semacam itu," ujar Cousins.
"Kelihatan bertentangan dengan kebijakan pemerintah. Maksud saya, pejabat pemerintah paling senior baru saja membuat pernyataan memperjelas bahwa mereka ingin melindungi dan mengembangkan reputasinya di bidang ini," katanya.
Pendanaan Cina untuk proyek ini menjadi lebih penting karena prospek pinjaman bersubsidi hingga 1 miliar dolar AS dari Northern Australia Infrastructure Facility untuk perkeretaapian tambang semakin kecil kemungkinannnya.
Partai Buruh, yang tampaknya akan terpilih kembali menjadi pemerintah di negara bagian Queensland, telah berjanji memveto pinjaman tersebut. Partai One Nation pimpinan Pauline Hanson, yang mendapatkan setidaknya satu kursi di parlemen negara bagian, juga menentang pinjaman tersebut.
Perbankan di berbagai negara pun telah menolak mendanai tambang batubara Carmichael karena keraguan atas kelayakan finansial dan potensi tambang ini dalam memperburuk pemanasan global.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.