Kamis 07 Dec 2017 10:04 WIB

Netanyahu: Yerusalem Ibu Kota Yahudi Selama 3.000 Tahun

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: KEVIN LAMARQUE/REUTERS
Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pejabat-pejabat Israel mengapresiasi keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Israel. Rasa terima kasih ini pun disampaikan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Israel Reuven Rivlin.

"Yerusalem telah menjadi ibu kota orang-orang Yahudi selama 3.000 tahun," ujar Netanyahu menanggapi keputusan Trump seperti dikutip laman CNN, Kamis (7/12).

Ia menilai keputusan Trump perihal status Yerusalem sangat tepat dan dapat membantu proses perdamaian negaranya dengan Palestina. "Langkah ini (keputusan Trump) adalah langkah penting menuju perdamaian. Karena tidak ada perdamaian jika tidak menyertakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel," kata Netanyahu.

Ia bersumpah tak akan ada perubahan sehubungan dengan banyak situs suci keagamaan di kota tersebut. "Israel akan selalu menjamin kebebasan beribadah untuk umat Yahudi, Kristen, dan Muslim;" ucapnya.

Reuven Rivlin menyebut keputusan Trump merupakan hadiah yang indah bagi Israel. Ia menegaskan diubahnya status Yerusalem oleh AS sebagai ibu kota Israel tak akan menghambat proses perdamaian.

"Yerusalem tidak dan tidak akan pernah menjadi hambatan untuk perdamaian bagi mereka yang menginginkan perdamaian," tuturnya.

Berbeda dengan Israel, faksi-faksi Palestina telah menyerukan digelarnya aksi demonstrasi untuk memprotes dan menentang keputusan Trump. Mereka menilai keputusan Trump telah menghancurkan kemungkinan damai antara Palestina dan Israel. Departemen Luar Negeri AS sendiri telah menerbitkan peringatan perjalanan untuk Tepi Barat dan Yerusalem.

Baca juga,  Palestina Ingatkan AS Agar tak Pindahkan Kedubes ke Yerusalem.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement