REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Seorang politikus Partai Buruh Australia telah memanggil seorang reporter media ABC dengan sebutan "sialan" saat mencoba melindungi anggota Parlemen Justine Keay yang diinterogasi wartawan.
Keay adalah warga negara ganda Inggris pada Pemilu terakhir namun menolak merujuk dirinya ke Pengadilan Tinggi. Dalam sebuah acara barbeque di Gedung Parliamen Australia pada Rabu (6/12), rekan separtainya dari Tasmania, Brian Mitchell mencoba memblokir juru kamera ABC secara fisik sebelum menyerang reporter Matt Wordsworth.
"Pergi dan lakukan risetmu, sialan!" Kata Mitchell kepada reporter itu.
"Ajukan pertanyaan yang benar, jangan bersikap kasar, jangan gunakan bahasa yang menjurus."
Ketika Wordsworth bertanya kepada Keay kapan ia terpilih sebagai kandidat Partai Buruh untuk wilayah Braddon, Mitchell berkata: "Apa hubungannya dengan itu?."
"Pengadilan Tinggi sebelumnya mengatakan ... bahwa jika Anda mengambil langkah-langkah yang masuk akal, itulah dasar untuk memenuhi apa yang diminta berdasarkan pasal 44," kata Mitchell.
"Ia menjawab semua itu."
Keay terpilih pada Juni 2015 namun tak mengirim dokumen ke Kementerian Dalam Negeri Inggris sampai Mei 2016. Pihak berwenang Inggris baru mendaftarkan pelepasan kewarganegaraannya pada 11 Juli 2016 -sembilan hari setelah Pemilu tahun lalu.
Mitchell adalah jurnalis dan editor koran di Australia Barat selama lebih dari satu dekade sebelum terpilih sebagai anggota Parlemen untuk wilayah Lyons tahun lalu.
Serangan yang keterlaluan
Menteri yang bertanggung jawab atas ABC, Mitch Fifield mengatakan perilaku Mitchell itu mengerikan. "Wartawan yang melakukan pekerjaan mereka seharusnya tidak menjadi sasaran pelecehan," kata Menteri Komunikasi itu di Twitter.
Senator Partai Liberal dari Tasmania, Eric Abetz, mengatakan bahwa itu adalah serangan yang keterlaluan. “Komentar Brian Mitchell yang buruk dan menggertak dan tak adanya tanggapan dari rekan Partai Buruh asal Tasmania lainnya mengindikasikan budaya Partai Buruh," kata Senator Abetz dalam sebuah pernyataan.
"(Bill) Shorten perlu mendisiplinkan seluruh tim Partai Buruh Tasmanianya."
Aliansi Media, Hiburan dan Seni mengatakan itu adalah perilaku yang tidak dapat diterima terhadap seorang jurnalis yang terakreditasi. CEO Serikat Pekerja, Paul Murphy, mengunggah di Twitter: "Melecehkan jurnalis yang melakukan pekerjaannya. Sebuah aib mutlak."
Mitchell kemudian mengatakan kepada Parlemen bahwa ia telah menghubungi Wordsworth dan meminta maaf. "Sebelumnya pada hari ini (6/12), saya melihat beberapa tayangan di ABC TV yang mencakup beberapa kata tak pantas dari saya terhadap wartawan," sebutnya.
"Saya menghormati pekerjaan itu, malahan sangat menghormati pekerjaan, yang dilakukan oleh Wordsworth dan semua rekannya di galeri pers, dan mereka bebas melakukannya tanpa rasa takut atau simpati."
Kelayakannya tak terbantahkan
Ketika Keay diizinkan untuk menjawab, ia mengatakan bahwa dirinya mengambil, setiap langkah yang dibutuhkan. "Tanggal ketika anda mengirim dokumen Anda ... ke Kementerian Dalam Negeri Inggris adalah tanggal ketika Anda benar-benar meninggalkan kewarganegaraan Anda," sebutnya.
Sebelumnya pada Rabu (6/12), Keay mengatakan kelayakannya tak terbantahkan dan merujuknya ke Pengadilan Tinggi akan menjadi tindakan yang tidak masuk akal.
"Sorotan yang menimpa saya adalah rekayasa hukum murni oleh orang-orang seperti Eric Abetz dan Malcolm Turnbull," katanya.
"Saya sangat yakin akan hasilnya."
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.