REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi meminta agar negara-negara lainnya tak mengikuti sikap Pemerintah Amerika Serikat setelah memutuskan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv. Hal ini disampaikan Menlu saat berkomunikasi dengan sejumlah menteri luar negeri, termasuk Menlu Uni Eropa pada kemarin malam.
"Kemarin malam saya berkomunikasi dengan beberapa menteri luar negeri terutama dari negara-negara besar dengan satu pesan agar pertama, saya komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Uni Eropa untuk menyampaikan pesan harapan negara-negara lain tidak mengikuti Amerika untuk rencana memindahkan kedutaannya ke Yerusalem," jelas Retno di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/12).
Menurut Retno, hingga Kamis malam, respon Menteri Luar Negeri Uni Eropa pun masih positif terhadap harapan Indonesia agar tak memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv, Israel. "Respon menteri luar negeri Uni Eropa sampai semalam masih positif," kata dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sempat menerima kunjungan dari Menteri Luar Negeri Tunisia. Dalam pertemuan tersebut, Presiden kembali menyampaikan agar negara-negara Organisasi Kerjasama Islam harus bersatu dan menyampaikan pesan yang keras kepada Amerika.
"Presiden menyampaikan bahwa negara-negara OKI, negara-negara Muslim harus bersatu dan menyampaikan pesan yang keras kepada Amerika," ujar Retno.