Ahad 10 Dec 2017 16:34 WIB

Kerusuhan Yerusalem Berlanjut

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Teguh Firmansyah
Aparat polisi Israel mengamankan warga Palestina di 'Gerbang Damaskus' Kompleks Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Palestina, Jumat (8/12)
Foto: Mahmoud Illean/AP
Aparat polisi Israel mengamankan warga Palestina di 'Gerbang Damaskus' Kompleks Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Palestina, Jumat (8/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Aksi demontrasi berujung kerusuhan memasuki hari keempat di Yerusalem Timur dan Jalur Gaza. Pecahnya kerusuhan merupakan protes atas keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Demonstrasi pada Sabtu (9/12) waktu setempat kembali terjadi saat para pemimpin Palestina bertemu di Ramallah menyikapi langkah kontroversial Presiden AS Donald Trump itu.

Di Yerusalem Timur, pasukan Israel menembakkan granat setrum dan gas air mata pada kerumunan demonstran di jalan tersibuk kota itu, Salah Eddin. Sedikitnya, 13 warga Palestina ditahan dan 12 lainnya cedera dalam aksi saling dorong dengan pasukan Israel.

Salah satu warga Palestina yang ditahan, yakni anggota Dewan Legislatif Palestina, Jihad Abu Zneid. Wartawan Aljazirah, Alan Fisher melaporkan serangkaian konfrontasi meletus setelah pasukan keamanan Israel memblokir sekelompok kecil pemrotes.

"Itu dimulai dari sebuah demonstrasi damai kecil, dari segelintir orang yang ingin memastikan suara mereka bisa didengar," kata Fisher.

Tentara dan polisi Israel memblokir jalan pemrotes. Pun polisi memukul mundur demonstran dengan alasan aksi protes tak mendapat izin. Saat kerumunan orang berkumpul di pinggir jalan, petugas menunggang kuda menghampiri dan membubarkan kumpulan itu. Sontak, tindakan itu menimbulkan kemarahan dan kepanikan meluas dari masyarakat.

"Penunggang kuda menggunakan cambuknya. Sungguh menakutkan bagi orang-orang yang berdiri, menyaksikan kuda ini melaju ke arah mereka," ujar Fisher.

Sementara itu, pemrotes memutuskan tak menyerah atas pembubaran paksa itu. Para demonstran berkomitmen menyelamatkan ibu kota Yerusalem dan kedaulatan Palestina. Pasukan Israel menutup sebagian besar toko di Salah Eddin. Bahkan, mereka menyita bendera dan poster Palestina dari pada demonstran.

"Petugas polisi tidak menyukai poster yang dipegang seorang wanita. Dia mengambilnya, tetapi wanita itu keberatan sehingga dia (polisi) meninju wajahnya (wanita)," tutur Fisher.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement