REPUBLIKA.CO.ID WASHINGTON DC -- Pemerintahan Trump akan menunjukkan bukti Iran telah memberikan rudal kepada pemberontak Houthi di Yaman. Rudal tersebut digunakan untuk menyerang Arab Saudi.
Seperti dilansir di CNN, Kamis (14/12), pejabat di kementerian pertahanan AS mengatakan, bukti tersebut termasuk komponen rudal.
Beberapa bukti akan mencakup komponen dari dua rudal balistik berbahan bakar Qiam-1 yang dipulihkan setelah pemberontak Houthi menembakkan rudal ke Arab Saudi pada November dan Juli.
Pejabat tersebut mengatakan rudal ini tidak memiliki sirip stabilisator khas dan aspek teknik lainnya. Ini merupakan bukti bahwa rudal berasal dari Iran. Menurutnya Iran adalah satu-satunya negara di dunia yang memproduksi rudal jenis ini yang disebut "Wind Bolt", desain unik Iran.
Rudal tersebut juga menunjukkan tanda-tanda pengelasan industri yang terjadi selama pembuatan awal rudal. Bukti dikumpulkan di medan perang di Yaman.
Ia menambahkan bukti yang diajukan mengenai dukungan Iran lainnya untuk Houthi juga akan mencakup sebuah pesawat tak berawak buatan Iran yang ditemukan oleh pejuang suku Yaman yang bersekutu dengan koalisi pimpinan-Arab. Selain itu ada senjata anti-tank buatan Iran, dan peralatan militer untuk Houthi namun dicegat oleh kekuatan dari UAE.
Pejabat tersebut mengatakan penyajian bukti ini akan menunjukan bahwa Iran melanggar beberapa resolusi PBB. Ini juga merupakan bagian dari upaya administrasi Trump untuk memberikan tekanan luar biasa kepada Teheran.
Pejabat itu menambahkan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley akan dilibatkan dalam pemaparan bukti tersebut.